Ternate (Antara News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) tengah mengkaji usulan otoritas Bandara Babullah mengenai perluasan bandara itu untuk memaksimalkan pelayanan penerbangan di wilayah itu.
Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika Kota Ternate, Sarmin Marsaoli di Ternate, Rabu, mengatakan pihak Bandara Babullah Ternate mengusulkan perluasan 2.000 meter persegi untuk kepentingan penambahan panjang landas pacu bandara itu.
Pemkot Ternate dapat memahami tujuan otoritas Bandara Babullah mengajukan usulan perluasan lahan bandara tersebut, namun untuk merealisasikannya pemkot harus mengkajinya secara seksama, mengingat perluasan itu harus melalui pembebasan lahan masyarakat setempat.
Ia mengatakan Bandara Babullah Ternate memiliki peran strategis karena merupakan pintu utama keluar masuk Provinsi Malut melalui udara sehingga setiap upaya dari pengelola bandara itu yang tujuannya meningkatkan perannya dalam pelayanan penerbangan harus mendapat dukungan dari berbagai pihak terkait.
Karena itu kalau nanti Pemkot Ternate memutuskan menyetujui usulan pengelola Bandara Babullah mengenai perluasan lahan bandara tersebut maka masyarakat di sekitarnya yang lahannya akan terkena pembebasan diharapkan bisa merelakan lahannya untuk kepentingan itu.
"Masyarakat tentu tidak akan dirugikan dalam pembebasan lahan untuk perluasan Bandara Babullah tersebut, karena dalam prosesnya nanti akan mengedepankan komunikasi dan aturan yang berlaku," katanya.
Sebelumnya pihak Bandara Babullah Ternate menjelaskan bahwa landasan pacu Bandara Babullah Ternate akan diperpanjang hingga mencapai sedikitnya 2.400 meter sehingga memungkinkan pengoperasian pesawat berbadan besar Boeing 737 seri 800 dari dan ke bandara itu.
Sejumlah perusahaan penerbangan, seperti Garuda Indonesia dan Lion Air telah merencanakan untuk mengoperasikan pesawat Boeing 737 seri 800 dari dan ke bandara ini, namun untuk merealisasikannya terbentur pada panjang landasan Bandara Babullah Ternate yang saat ini baru mencapai 2.200 meter.