Jayapura (Antara News) - Gubernur Papua Lukas Enembe kembali mengingatkan PT Freeport Indonesia untuk membangun smelter atau tempat pemurnian konsentrat tambang, di Tanah Papua, bukan di daerah lain di Indonesia.
"Freeport harus bangun smelter atau apa pun namanya itu di sini (Papua), bukan diluar Papua," kata Lukas pada rapat kerja terbatas bidang ekonomi, beserta pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di lingkup Pemprov Papua, di Jayapura, Selasa.
Rapat kerja terbatas itu juga dihadiri utusan PT Freeport Indonesia, namun bukan pejabat pengambil keputusan sehingga dipersoalkan oleh gubernur.
Pada rapat terbatas itu, Gubernur Papua periode 2013-2018 itu memaparkan kebangkitan ekonomi Papua, yang menekankan pada pengembangan dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal dan wilayah adat.
Gubernur sempat menanyakan peserta rapat dari luar jajaran Pemprov Papua, termasuk PT Freeport Indonesia.
"Ah, anda bukan pejabat pengambil keputusan, sehingga hadir dalam rapat ini juga untuk apa. Tapi Freeport segera bangun smelter di Tanah Papua," ujarnya, ketika menanggapi acungan tangan seorang pria yang mengaku sebagai utusan PT Freeport.
Menurut dia, Freeport harus bangun smelter di Papua, karena potensi sumber daya alam (SDA) yang telah dieksploitasi, namun ternyata belum memberikan kontribusi langsung bagi penurunan kemiskinan orang Papua asli secara siknifikan.
Sebelumnya, pada pertemuan tertutup dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk RI Robert Blake, di Jayapura, 10 Juni 2014, gubernur juga mengemukakan permintaan agar Freeport bangun smelter di Papua.
Pertemuan tertutup itu antara lain terkait renegosiasi kontrak karya pertambangan Freeport di Papua.
Pokok bahasan lainnya yakni pelaksanaan UU Otonomi Khusus (Otsus) yang relatif belum optimal sehingga mencuat usulan UU Otsus plus.
Terkait permintaan itu, Dubes AS itu sangat mengapresiasi program kerja Pemprov Papua.
Menurut dia, program AS di Tanah Papua akan berkesinambungan dengan sikap kepemimpinan yang ditunjukan Lukas dan jajarannya, terutama visi misi untuk kesejahteraan masyarakat.
"Kami punya beberapa program di Papua guna kesejahteraan rakyat. Saya pikir akan berjalan baik dengan sikap kepemimpinan di Papua. Saya juga apresiasi sikap hangat Gubernur saat menerima rombongan kami," ujarnya.