Kendari, (Antara News) - Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), bekerja sama Friedrich Ebert Stiftung (FES) dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), menggelar Workshop "Bagaimana BPJS Bekerja".
Ketua Aji Kendari, Zain Ishaq, di Kendari, saat pembukaan workshop, Jumat, mengatakan undang-ndang jaminal sosial yang telah digulirkan sejak Januari 2014 oleh pemerintah sejatinya untuk masyarakat Indonesia.
"Tidak ada perbedaan baik warga yang kaya maupun yang miskin. Sistem ini bertujuan memberikan penyetaraan layanan kesehatan dan ketenagakerjaan," katanya.
Persoalannya saat ini kata Zainal, sejak BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) bergulir belum semua warga bisa merasakan manfaatnya. Bahkan sebagian lainnya masih mengeluhkan kepemilikan kartu BPJS tersebut termasuk para jurnalis.
"Penyebab persoalan itu diduga karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai sistem kerja BPJS. Untuk mengurai persoalan itu, katanya, AJI Kendari bekerja sama dengan BPJS yang didukung oleh Friedrich Ebert Stiftung menggelar workshop "bagaimana BPJS bekerja"," katanya
Kegiatan yang diikuti sekitar 30 jurnalis tersebut berlangsung selama dua hari 23-24 Mei di Kendari.
Menurutnya, salah satu tujuan kegiatan itu adalah memperluas perspektif jurnalis mengenai BPJS, diharapkan setelah mengikuti workshop tersebut agar para jurnalis dapat memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya BPJS termasuk hak dan kewajiban yang diatur di dalamnya.
"Menariknya, AJI Kendari akan memberikan beasiswa liputan kepada lima orang jurnalis yang menjadi peserta kegiatan. Beasiswa itu diberikan berdasarkan outline liputan terbaik yang dibut para peserta," katanya