Kolaka, (Antara News) - Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Kolaka Muhammad Jayadi menyatakan kafilah dari daerah itu merasa terzalimi karena perolehan medali tertinggi namun bukan sebagai juara umum.
Pihaknya menyesalkan keputusan dewan hakim pada pelaksanaan MTQ tingkat provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di kabupaten Bombana. "Kafilah kita merasa terzalimi karena dengan perolehan medali tertinggi namun bukan sebagai juara umum," katanya, Jumat.
Menghadapi persoalan ini, kata dia, LPTQ akan segera melakukan rapat internal dan melaporkan hasil kepada Bupati Kolaka yang kini masih berada di luar daerah.
"Nanti kita akan rapat dengan pengurus LPTQ Kolaka dan menunggu arahan Bupati mengenai langkah yang akan dilakukan," ungkap Wakil Bupati Kolala itu.
Sebagai bentuk protes kepada dewan hakim maka kafilah Kolaka tidak akan ambil bagian lagi pada perhelatan MTQ lainnya karena kejadian serupa juga pernah terjadi saat MTQ provinsi di Kabupaten Wakatobi.
"Ini untuk yang kedua kalinya kita menerima hasil seperti ini karena seluruh peserta MTQ di Kabupaten Bombana pasti mengetahui siapa yang terbaik," jelasnya.
Kabupaten Bombana meraih juara umum pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara dengan memperoleh tujuh emas, delapan perak dan tujuh perunggu.
Sementara Kabupaten Kolaka memperoleh sembilan medali emas, tiga perak dan tujuh perunggu sebagai juara kedua, disusul Kota Kendari sebagai juara ketiga dengan medali empat emas, enam perak dan tiga perunggu.