Kendari, (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, meminta dukungan Bappenas untuk meningkatkan fasilitas bandara Matahora sehingga bisa menjadi salah satu bandara hub di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Permintaan tersebut disampaikan Ketua Bappeda Kabupaten Wakatobi, Abdul Manan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Regional Sulawesi tahun 2014 yang dihadiri Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Beppenas di Kendari, Selasa.
"Untuk bisa dioperasikan sebagai bandara hub di KTI secara optimal, pembangunan berbagai fasilitas bandara Matahora, membutuhkan dana sekitar Rp450 miliar," katanya.
Oleh karena itu, pemerintah Waatobi sangat mengharapkan dukungan dana dari Bappenas, sehingga berbagai fasilitas yang bisa menjadikan Matahora bandara hub di KTI bisa segera terwujud.
Menurut dia, tahun 2014 ini bandara Matahora memperoleh tambahan dana dari Kementerian Perhubungan RI sebesar Rp180 miliar, setelah sebelumnya kementerian tersebut memberikan dana peningkatan pembangunan bandara Matahora Rp17 miliar lebih.
Tambahan dana sebesar Rp180 miliar tersebut untuk membiayai perpanjangan landasan pacu bandara dari 2.100 meter menjadi 2.500 meter dan lebar dari 30 meter menjadi 45 meter.
"Selain membiayai perpanjangan landasan pacu dan lebar bandara, dana sebesar Rp180 miliar yang diberikan pemerintah pusat tersebut juga akan membiayai penambahan tebal aspal bandara dari 12 senti meter menjadi 20 senti meter," katanya.
Ia mengatakan, pekerjaan perpanjangan landasan pacu dan pelebaran bandara tersebut akan diupayakan rampung awal tahun depan.
Kecuali pekerjaan perpanjangan landasan pacu dan pelebaran bandara, Pemerintah Kabupaten Wakatobi kata dia, saat ini juga tengah mengerjakan pembangunan terminal bandara Matahora dengan konstruksi berlantai dua.
Menurut dia, jika bandara Matahora sudah jadi salah satu bandara hub di KTI selain bandara Hasanuddin Makassar, akan memicu terbukanya keterisolasian wilayah di KTI yang pada digilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
"Kalau bandara Matahora sudah bisa menjadi bandara transit di KTI, jalur penerbangan dari Papua, Menado dan Bali menjadi lebih dekat, bila dibandingkan harus transit di Makassar," katanya.