Jakarta (Antara News) - Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Nefo H Kertopati menilai pemerintah Indonesia harus tegas menghadapi sikap ekstrem Australia dalam menangani masalah imigran.
"Hal ini harus disikapi dengan tegas oleh pemerintah Indonesia, jangan ambivalen dan penuh keraguan dalam menghadapi sikap-sikap ekstrem Australia," kata Susaningtyas atau Nuning di Jakarta, Selasa.
Pernyataan Nuning itu menanggapi 45 imigran gelap asal Timur Tengah yang hendak ke perairan Australia kemudian didorong oleh AL Australia ke Ndao, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, Senin (06/1).
Nuning menilai sikap Australia itu tidak menghormati hukum yang berlaku di Indonesia, khususnya di wilayah perairan.
Dia mengatakan sikap Australia itu tidak bisa dilihat sebagai hal yang biasa dalam hubungan bilateral dua negara.
Menurut Nuning sikap tegas diperlukan Indonesia atau setidaknya diadakan pertemuan antarmenteri luar negeri kedua negara untuk menyelesaikan masalah tersebut. "Ada pertemuan bilateral antarmenteri luar negeri setidaknya untuk menyelesaikan masalah tersebut," ujarnya.
Nuning mengatakan kebijakan Perdana Menteri Australia Tony Abbott itu harus ditentang karena negara itu mau enaknya saja dalam hubungan dua negara.
Menurut dia apabila fenomena itu tidak direspons secara tegas oleh Indonesia, akan banyak imigran gelap yang harus ditampung Indonesia. "Apabila itu yang terjadi yang sangat dirugikan adalah Indonesia," tegasnya.
Dia mencontohkan dampak penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Indonesia, Australia sendiri yang dirugikan. Hal itu menurut dia berdampak pada aspek bisnis, diplomasi, keamanan kawasan dan politik luar negeri.
Angkatan Laut Australia pada Senin (6/1) mendorong 45 imigran gelap asal Timur Tengah yang hendak masuk perairan negara tersebut ke perairan Rote Ndao, NTT. Para imigran itu kemudian diamankan Polres Rote Ndao.
Imigran yang diamankan itu terdiri dari sembilan warga Sudan, dua Eritrea, 28 Somalia, satu Ghana, satu Lebanon, tiga Mesir, dan satu Yaman. Mereka terdiri atas sembilan perempuan dan 36 laki-laki.