Kolaka, (ANTARA News) - Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Tenggara Muchlis A. Mahmud, meresmikan penggunaan Laboratorium Komputer Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren (Ponpes) Darud Da’wah wal Irsyad (DDI) Fastabiqul Khairat Ladongi, Kecamatan Poli-Polia Kabupaten Kolaka.
Peresmina yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kakanwil itu, didampingi Pimpinan Ponpes H. Baharuddin, dan Kepala MA DDI Fastabiqul Khaerat Ladongi, Irwan Firdaus, Kamis.
Dalam sambutannya Muhlis mengatakan, kiprah pondok pesantren sudah berbeda dengan masa lalu. Dalam proses pengajaran pesantren, selain diberi ilmu keagamaan secara teoritis, juga diberikan pembekalan life skill tentang ilmu keterampilan.
"Ada kiat-kiat lain untuk memajukan pondok pesantren yaitu memanfaatkan tanah-tanah wakaf inilah yang diberdayakan karena itu anak pondok pesantren sebenarnya lebih siap mandiri daripada anak sekolah negeri, karena ada keterampilan yang mereka dapatkan dan sudah dibiasakan sebelumnya,†katanya.
Muhlis juga menambahkan mental dan spiritual menjadi nilai tambah bagi Pondok Pesantren dibanding dengan sekolah lainnya maka dari itu banggalah
menjadi santri, karena santri mempunyai nilai tambah dari siswa sekolah lain.
"Santri setiap hari berzikir kepada Allah, dan setiap hari menyebut kalimat tayyibah,†ungkapnya.
KaKanwil Agama juga memberikan apresiasi kepada orang tua anak didik karena telah memasukkan anaknya di pondok pesantren, begitu juga dengan pihak yang mewakafkan tanahnya untuk kepentingan pondok pesantren.
“Saya mengajak kepada segenap masyarakat untuk memberi dan berjuang dengan harta dan jiwa sebagai amal jariyah,†jelasn Muchlis.(Ant).