Kolaka (ANTARA News) - Menjelang sepekan Hari Raya Idul Adha 1433 Hijriah, pembeli hewan kurban di Kabpaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), masih sepi, padahal dibanding kondisi perayaan lebaran kurban tahun lalu, permintaan hewan itu cukup tinggi.
Narni, salah seorang pedagang hewan kurban di Kelurahan Sakuli Kecamatan Latambaga, Kolaka mengatakan, sampai sepekan menjelang lebaran haji tahun ini, pembeli hewan kurban miliknya masih sepi.
"Saat ini pembeli hewan kurban baik ternak sapi maupun kambing masih sepi, berbeda dengan tahun lalu, biasanya sepuluh hari menjelang hari raya Idul Adha, banyak pembeli yang datang memesan atau membeli langsung hewan kurban di sini," katanya.
Menurut dia, pada tahun lalu, penjualan hewan ternak kambing untuk kurban dua minggu sebelum hari lebaran haji mencapai sekitar 15 ekor yang terjual, namun tahun ini baru terjual enam ekor sampai menjelang tujuh hari lebaran kurban ini.
Harga hewan kurban seperti kambing dijual paling murah Rp1,5 juta dan paling mahal berkisar Rp2 sampai Rp3,5 juta per ekor," ujar Nani yang mengaku berdagang hewan ternak selama 18 tahun.
Begitu juga penjualan ternak sapi untuk kurban, pada tahun lalu menjelang 10 hari sebelum lebaran kurban, sudah terjual berkisar 26 ekor, tetapi tahun ini menjelang sepekan lebaran baru terjual sekitar 15 ekor.
"Harga yang dibandrol juga untuk ternak sapi bervariasi berkisar Rp7,5 juta hingga Rp8 juta per ekor," ujar Nani seraya berharap mendekat lebaran nanti, banyak konsumen bisa membeli hewan ternaknya untuk kurban.
Hal senada juga dikatakan Makmur, peternak di Kecamatan Sabilambo, hewan ternak sapi miliknya baru terjual satu ekor dengan harga yang relatif murah Rp6 juta per ekor. (Ant).