Kendari (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara mencatat Kota Kendari mengalami inflasi sebesar 1,82 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 142.33.
Kepala BPS Sultra, Wahyudin di Kendari, Senin mengatakan, dari 66 kota yang menghirtung inflasi, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota palu Sulawesi Tengah sebesar 2,81 persen dangan IHK 144,02 dan terendah di Kota Medan sebesar 0,04 persen dengan IHK 133,84.
Menurut Wahyudin, inflasi di Kota Kendari disebabkan adanya kenaikan indeks harga yang ditunjukkan oleh indeks harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 5,73 persen.
Kemudian kelompok sandang 1,59 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,87 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,33 persen.
Sementara kelompok pengeluarean, lanjut Wahyudin, yang mengalami penurunan angka indeks yaitu, pendidikan-rekreasi dan olah raga sebesar 0,24 persen serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,16 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran, kesehatan tidak mengalami perubahan angka indeks (stabil). Laju inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2012 sebesar 6,11 persen dan laju inflasi `year on year` Agsutus 2012 terhadap Agustus 2011 sebesar 2,42 persen.
Inflasi yang terjadi di Kota Kendari dikarenakan adanya kenaikan indeks harga. Adapun beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga terbesar selama bulan Agsutus 2012 antara lain, pepaya, terong panjang, bayam, tulang sapi, jeruk, daun kelor, kembung, daun kacang panjang, kangkung dan pisang.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga terbesar antara lain, kerang, bawang, cabe merah, flashdisk, sawi hijau, wortel, laptop/notebook, gula merah, bahan bakar rumahtangga dan kentang. (ANT).