Kendari (ANTARA News) - Penyakit bercak putih bakteri (white spot syindromer virus) menyerang puluhan hektare tambak udang milik beberapa petani di Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Salah seorang petani tambak udang setempat, Soewondo Wijaya saat ditemui di Kendari, Senin mengatakan, dampak dari penyakit "white spot" kurugian yang dialami petani tersebut mencapai ratusan juta rupiah.
"Serangan penyakit bercak putih itu terjadi pada akhir Juli 2012, saat curah hujan tinggi saat itu," kata Suwondo seraya menambahkan jumlah kerugian yang dialami seluruhnya mencapai Rp500 juta lebih setelah dihitung dengan harga pembelian bibit dan pakan udang termasuk biaya pengolahan selama 3-4 bulan.
Ia mengatakan, dari luas areal miliknya, kata Suwondo, sebenarnya tidaklah terlalu luas (7-10 hektare), namun karena jumlah bibit udang yang ditaburi dalam tambak itu mencapai 3,7 juta ekor udang dengan umur saat serangan penyakit itu tiba pada usia 40-50 hari.
Menurut dia, faktor kematian udang akibat penyakit bakteri itu, selain karena curah hujan tinggi saat itu, disisi lain karena ada kawasan tambak baru yang sedang dibuka, sehingga banyak bakteri dan pembusukan hasil penggalian tambak itu masuk di kawasan tambak yang sudah terisi bibit udang.
Udang putih itu, sangat mudah terserang penyakit, dimana saat mulai terserang bakteri mematikan pada udang langsung muncul bercak putih pada kulit udang, lalu udang dalam keadaan lemah, berenang kepermukaan dan tidak lama kemudian mati.
"Terus terang kami kecewa, bukan karena faktor kerugian akibat penyakit bintik putih itu, akan tetapi dari petugas penyuluh perikanan kabupaten maupun provinsi, tidak pernah ke lapangan melihat kondisi yang dialami petani di desa itu," kata Suwondo.
Suwondo menambahkan, selama kegiatan tambak digandrungi 7-8 tahun terakhir baru pertama kali ini dialami yang namanya peyakit "white spot" pada udang tersebut.
Untuk itu ia berharap kepada petugas perikanan setempat untuk pro aktif melakukan penyuluhan ke petani tambak degan harapan peyakit yang pernah meyerang pada tambak petani tambak tahun ini tidak terulang kemabali. (ANT).