Wangiwangi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Maskapai Penerbangan Ekspres Air, bersepakat melayani rute penerbangan Wakatobi - Ambon, Maluku, pulang pergi setiap hari mulai 24 Februari 2012.
"Kami bersama pihak Eskpres Air telah menandatangani nota kesepahaman pembukaan jalur penerbangan Wakatobi - Ambon pada Kamis ini (9/2)," kata Bupati Wakatobi, Hugua di Wangiwangi, Kamis.
Menurut dia, dalam nota kesepahaman tersebut, Pemerintah Kabupaten Wakatobi diwakili Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom, Syarifuddin, sedangkan pihak Ekspres Air diwakili CEO PT Ekspres Avination Tbk, Tomy Limbunan.
"Kami bersama pihak Ekspres Air menandatangani nota kesepahaman itu, setelah mendapatkan izin operasional dari Menteri Perhubungan," katanya.
Menurut Hugua, dalam melayani rute penerbangan tersebut, pihak Ekpres Air menggunakan pesawat Jet jenis CN- FO166 basic 328-300 dengan kapasitas 30 kursi.
"Penerbangan jalur Wakatobi - Ambon, memiliki prospek yang cukup cerah karena penduduk di Maluku sekitar 60 persen berasal dari Sultra, terutama Wakatobi," katanya.
Bahkan, kata dia, mayoritas pelaku dunia usaha di provinsi tetangga Sultra itu, berasal dari Kepuluan Wakatobi.
"Komposisi penduduk Maluku dan pelaku dunia usaha yang demikian itu sangat memungkinkan Wakatobi sebagai bandar Udara transit di kawasan timur Indonesia, selain Makassar," katanya.
Sebab, kata Hugua, posisi geografis Wakatobi yang berada tepat di antara dua lautan luas, yakni Laut Banda dan Laut Flores sangat strategis untuk menjadi pelabuhan udara transit.
Hugua mengatakan, setelah rute Wakatobi - Ambon secara resmi beroperasi pada 24 Februari 2012, Pemerintah Wakatobi juga bersama pihak Maskapai Penerbangan Ekspres Air akan menguyapakan pembukaan rute penerbangan Wakatobi - Lembata, Kupang, Bali, Labuan Bajo, Ende, Maumere dan Larantuka.
"Wakatobi akan menjadi titik simpul penerbangan yang akan menghubungkan kelima provinsi ini," katanya.
Tahun 2012 ini, kata Hugua, Pemkab Wakatobi sedang mengupayakan penambahan panjang landasan pacu bandara Matohora Wangiwangi dari 2.000 meter menjadi 2.500 meter dengan lebar 45 meter.
Selain itu juga ketebalan aspal bandara ditambah tujuh senti meter dari sebelumnya hanya lima senti meter. Sedangkan persiapan panambahan panjang bandara untuk run way, telah dibebaskan lahan sepanjang 3.500 kilometer.
"Dengan kondisi bandara seperti ini, maka bandara Matohora nantinya bisa didarati pesawat berbadan lebar sejenis Boeing 737, MJ 900 dan PR 900 milik Lion Air," katanya.
Pemerintah Kabupaten Wakatobi saat ini juga berupaya memasarkan obyek wisata bahari di Singapura dan Malaysia, sehingga diharapkan para wisatawan yang melakukan perjalanan dari Singapura ke Makassar dapat langsung melanjutkan ke Wakatobi.(Ant).