Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendukung kaum perempuan di daerah itu untuk mengembangkan industri rumahan berupa usaha produktif.
Gubernur Sultra Nur Alam, di Kendari, Rabu mengatakan, dukungan kepada kaum perempuan dalam mengembangkan usaha, karena kaum perempuan dinilai lebih bertanggung jawab dalam mengembangkan suatu usaha.
"Meskipun itu skalanya hanya usaha kecil yang merupakan industri rumahan, kita sangat mendukung kepada kaum perempuan yang ingin mengembangkan usaha," kata Nur Alam, saat memberikan sambutan pada Hari Ibu ke-83 dan HKSN ke-54 tingkat Sultra.
Ia mengatakan, bentuk dukungan itu adalah dengan memberikan stimulan permodalan kepada kaum perempuan melalui lembaga keuangan perbankan yakni Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Bahteramas.
"Lembaga keuangan yang sudah dibentuk pada 12 kabupaten/kota dan beroperasi pada tujuh kabupaten/kota tersebut, menjadi satu-satunya lembaga keuangan yang bisa memberikan stimulan atau pinjaman permodalan yang tidak harus menggunakan agunan," ujarnya.
Dengan demikian, kata gubernur, tidak akan menjadi hambatan dan kendala bagi kaum perempuan yang ingin mendapatkan akses pinjaman permodalan.
Nur Alam juga menyampaikan bahwa peringatan Hari Ibu kali ini jangan hanya dijadikan sebagai kegiatan seremoni tahunan, tetapi harus mampu menjadi momentum strategis untuk melihat kembali sejauh mana keterlibatan perempuan dalam meningkatkan peran dan kiprahnya di semua sektor pembangunan di Sultra.
"Diharapkan mampu mendorong terjadinya keadilan dan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta meningkatkan peran dalam instansi pemerintah dan non pemerintah, dalam peningkatan produktivitas ekonomi perempuan, termasuk industri rumahan guna menanggulangi kemiskinan yang dialami sebagian besar kaum perempuan," katanya.
Manurutnya, keberpihakan pemerintah terhadap kaum perempuan telah ditunjukkan dalam program jangan mengah daerah, yang telah berhasil memasukkan pengarusutamaan gender sebagai program prioritas utama, dan program strategis pembangunan daerah.
"Dengan pengarusutamaan gender tersebut, banyak kemajuan yang dicapai dalam kurung waktu 2008 hingga 2011, dalam melibatkan kiprah perempuan dalam berbagai aspek kehidupan," katanya.(Ant).