Kendari (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Muhaimin Iskandar menyambut baik produksi buah-buahan hasil warga transmigrasi di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara.
"Saya melihat dari hasil panen petani di lokasi ini cukup bagus semua. Contohnya, buah nanas sebesar ini sudah jarang kita jumpai lagi di kota-kota besar di tanah air," kata Menakertrans, saat berkunjung di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Watu-Watu Kecamatan Landono, Konawe Selatan, Minggu.
Menteri yang didampingi Wakil Gubernur Sultra, HM Saleh Lasata dan Bupati Konawe Selatan, Imran selain menyaksikan hasil panen buah petani setempat juga sekaligus mencicipi buah nanas yang sudah dipotong-potong oleh ibu-ibu dari warga setempat.
"Manis kok buahnya, ini hasil panen di lahannya kan," ucap Menteri, lalu di jawab ibu-ibu warga transmigran yang umumnya dari Jawa Barat dan Bali itu.
Menurut dia, dengan produksi buah-buahan yang cukup bagus dan besar itu, menunjukkan bahwa warga transmigrasi di daerah ini rata-rata sudah berhasil dan tentunya sudah bisa menikmati hasil jerih payah selama berada di lokasi pemukiman baru.
"Saya kira dengan hasil panen yang besar dan bagus-bagus, masyarakat warga transmigran, tentu sudah senang dan merasa lebih enak ketimbang saat masih berada di kampung asalnya," katanya.
Ia juga berpesan kepada warga transmigran, agar kesopanan dan adat istiadat selalu dijaga dan dijunjung, sebab setiap daerah, tentu memiliki perbedaan kultur, dan itulah yang dinamakan kebhinekaragaman.
Hanya saja, kata Menteri, dengan hasil panen yang sudah dinikmati itu, tentu harus ditopang dengan pemasaran. Jangan sampai produksinya melimpah namun warga transmigran sulit untuk menjualnya.
Oleh karena itu, pemerintah dan pihak pengusaha harus bermitra dengan warga transmigran untuk membantu pemasaran, sehingga mereka bisa langsung menikmati hasil panennya.
Bupati Kolaka, Imran mengatakan, warga transmigrasi di Konawe Selatan yang sudah mendiami bumi Konawe Selatan, umumnya sudah berhasil menyangkut dari pemasaran hasil buah-buahan mereka tidaklah sulit karena pedagang dari luar yang kadang langsung membeli ke tingkat petani.
"Menyangkut pemasaran hasil buah petani tidak ada masalah. Hanya saja, bila produksi panennya bersamaan, maka buah melimpah sehingga harga mengalami penurunan karena kelebihan produksi," katanya.(Ant).