Kupang, (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan program desa mandiri anggur merah (DeMAM) yang diluncurkan pemerintah saat ini, sebagai salah satu upaya untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
"Dengan adanya program tersebut, saya berharap akan semakin memperkuat proses pemberdayaan ekonomi masyarakat kita di pedesaan yang belum tersentuh program atau kegiatan pembangunan selama ini," kata Gubernur Lebu Raya pada puncak perayaan Hari Pangan Sedunia Nasional (HPS) tingkat Provinsi NTT tahun 2011 di Ngada, Flores, Jumat.
Program DeMAM yang diluncurkan pemerintahan Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan wakilnya Esthon L Foenay ini, masing-masing desa mendapat alokasi dana dari APBD NTT sebesar Rp250 juta, untuk kegiatan pemberdayaan ekonomi.
Dalam tahun anggaran ini, baru 287 desa (masing-masing kecamatan mendapat jatah satu desa) yang mendapat jatah program DeMAM dengan alokasi dana seluruhnya sebesar Rp71,75 miliar.
DeMAM diprioritaskan bagi desa-desa yang belum mendapat program pembangunan lainnya dari pemerintah seperti program desa mandiri pangan (DMP), program desa mandiri pangan menuju desa sejahtera (DMP-DS), program pengembangan agribisnis pedesaan (PUAP) dan program-program pemberdayaan masyarakat lainnya.
Gubernur NTT mengatakan merayakan Hari Pangan Sedunia, merupakan bentuk kepedulian terhadap betapa pentingnya kebutuhan pangan bagi kehidupan manusia.
"Perayaan ini mengingatkan dan menyadarkan kita semua sebagai unsur yang membutuhkan pangan demi kelangsungan hidup, agar selalu berpikir dan bertindak bagaimana dapat memperoleh pangan yang cukup secara kontinue baik jumlah maupun mutunya," kata Lebu Raya.
Secara faktual menunjukkan bahwa Provinsi NTT masih terus dihadapkan pada masalah kekeringan dan gagal panen yang berdampak pada adanya risiko kerawanan pangan di tingkat masyarakat.
Akibatnya, dari kondisi kerawanan pangan tersebut telah menyebabkan adanya kondisi gizi buruk, busung lapar serta gangguan pertumbuhan fisik lainnya.
Tema Hari Pangan Sedunia tahun 2011 untuk tingkat internasional adalah "Food Princes from Crisis to Stability", pada tingkat nasional mengangkat tema "Menjaga Stabilitas Harga dan Akses Pangan Menuju Ketahanan Pangan Nasional", dan untuk tingkat NTT mengusung tema "Dengan Pemanfaatan dan Pengembangan Pangan Lokal Kita Mewujudkan Stabilitas Harga dan Akses Pangan Menuju Kemandirian Pangan di NTT".
"Tema ini mendorong kita untuk senantiasa berkomitmen mengembangkan sekaligus memanfaatkan potensi pangan lokal, meningkatkan kemampuan untuk menyediakan pangan secara mandiri serta meningkatkan pendapatan untuk menunjang kemampuan masyarakat dalam mengakses kebutuhan pangannya sekaligus terus menjaga stabilitas harga pangan sehingga dapat dijangkau oleh daya beli masyarakat," ujarnya.
Di sisi lain, kata Gubernur Lebu Raya, terus digerakannya pemanfaatan secara optimal semua potensi sumber daya alam yang dimiliki dengan menanam dan mengembangkan beranekaragam jenis pangan seperti padi-padian, palawija, ubi-ubian, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Selain itu, ternak besar, ternak kecil, ternak unggas dan ikan sebagai sumber gizi keluarga sekaligus dapat menunjang ketersediaan dan cadangan pangan masyarakat secara mandiri dengan memanfaatkan pekarangan dan lahan-lahan ptensial yang ada.
"Saya mengajak kita sekalian untuk menjabarkan lebih lanjut spirit pembangunan Pemerintah NTT yaitu Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera (Anggur Merah) melalui suatu gerakan dan program atau kegiatan yang nyata di tingkat masyarakat sehingga dampak dan warna yang diberikan mempunyai arti dan manfaat bagi kemajuan pembangunan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di NTT," demikian Gubernur NTT Frans Lebu Raya (Ant)