Kendari (Antara News) - Jalan provinsi yang menghubungkan antara Maligano-Ronta, Kabupaten Muna dan Buton Utara yang saat ini dalam kondisi rusak parah, perlu perhatian Pemprov Sulawesi Tenggara terlebih sudah menjadi jalan utama menghubungan sejumlah wilayah antar kabupaten di Sultra.

"Kondisi jalan yang rusak tersisa 24 kilometer saja, bila Pemprov fokus dalam penganggaran maka sarana transportasi khususnya yang dilalui kendaraan tidak lagi mengalami hambatan berarti," ucap Pj Sekda Buton Utara, Hado Hasina, dalam rangkaian dialog publik diselenggarakan mahasiswa Buton Utara di Kendari, Selasa.

Dikatakan, meski kondisi jalan hingga saat ini tidak sampai mengganggu lalu lintas, tapi kondisi jalan sangat memprihatinkan dan bisa mengancam keselamatan pengendara jika tidak segera diperbaiki, terutama kawasan jalan di pegunungan yang perlu diturunkan sedikit.

"Di kawasan itu bila terjadi hujan yang tinggi, pergerakan tanah berpotensi menyeret badan jalan sehingga kendaraan yang melintas sangat rawan," ujaranya.

Hado Hasina, yang baru saja dilantik Gubernur Sultra sebagai Kadis Perhubungan Sultra menggantikan Ma`mun Supriatna yang memasuki pensiuan mengatakan, perbaikan jalan di wilayah Buton Utara dan Muna itu sangat mendesak, karena hampir seluruh kendaraan menunju Buton, Kota Baubau dan Buton Selatan umumnya sudah melewati kawasan itu.

"Pasca dibukaanya jalur penyeberangan feri Amolengo di Konawe Selatan menuju - Labuan Buton Utara, intensitas pengguna jasa penyeberangan dengn kendaraan roda dua dan emapta meningkat tajam," ujar Hado.

Artinya, lanjut Hado Hasina, para pengguna jasa yang biasanya bepergian melalui jalur penyeberangan Torobulu-Tampo (Konsel-Muna), kini memilih jalur cepat yang hanya sekali menyeberang dengan fery Amolengo-Labuan.

Melihat kondisi jalan tersebut, Hado yang juga sebagai Kepala Dinas PU Buton Utara, mengharapkan kepada pemerintah provinsi untuk segera memfokuskan anggaran pengaspalan Maligani-Ronta karena kawasan itu merupakan jalur uatama bagi tiga daerah sekaligus itui Muna, Buton Utara dan Buton.

"Kami kuwatir bila tidak segera diperbaiki, jalan tersebut bisa saja terputus. Olehnya itu, Dinas PU Provinsi sebagai penanggung jawab jalan penghubung tersebut, sesegera mungkin memberikan alokasi anggaran buat perbaikan jalan tersebut pada perubahan anggaran di tahun 2017," katanya.

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024