Kendari (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) bergerak cepat menindaklanjuti persoalan gabah petani di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Langkah cepat ini menyusul beredarnya video viral dengan durasi 2 menit 17 detik yang menyampaikan bahwa Bulog tidak lagi serap gabah petani. Dalam video itu juga nampak memperlihatkan tumpukan gabah di pematang sawah Desa Pombula Jaya.
Kondisi tersebut terjadi akibat panen yang berlangsung secara bersamaan di wilayah tersebut, sehingga sejumlah penggilingan mengalami kelebihan kapasitas (over kapasitas) dan tidak mampu menampung seluruh hasil panen petani pada saat yang sama.
Menanggapi hal itu, Perum BULOG Kanwil Sultra melalui Manager SCPP, Ardiansyah dan Pimpinan Cabang BULOG Bombana turun langsung ke lapangan untuk menyerap gabah petani.
"Gabah petani yang sebelumnya menumpuk kini telah kami serap seluruhnya. Saat ini tinggal sekitar 20 ton gabah yang langsung kami angkut ke mitra penggilingan makloon. Jadi tidak ada lagi gabah petani yang menumpuk,” ujar Pimpinan Cabang Bulog Bombana, Aang Fahri Hajad saat dihubungi di Kendari, Sabtu.
Langkah Bulog tersebut disambut baik oleh para petani di Konda. Salah satu perwakilan petani mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian dan respon cepat dari pihak Bulog, sehingga gabah mereka dapat terserap dan tidak mengalami kerusakan di lapangan.
Sementara itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan melalui Dinas Pertanian bersama Bulog mengimbau agar pelaksanaan panen ke depan dapat dilakukan secara terkoordinasi, sehingga kapasitas penggilingan dapat terkelola dengan baik dan tidak terjadi lagi penumpukan gabah di lapangan.
Langkah responsif ini menjadi bentuk nyata komitmen Perum BULOG Sulawesi Tenggara dalam menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani serta memastikan hasil panen masyarakat terserap dengan baik.

