Kabupaten Bogor (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menekankan pentingnya percepatan proses pemeringkatan cagar budaya guna memperkuat perlindungan warisan sejarah Indonesia.
"Potensinya sangat besar. Namun dari ribuan situs, baru sedikit yang telah mendapat status nasional. Ini tantangan sekaligus pekerjaan rumah besar yang harus segera dituntaskan,” ujar Fadli Zon saat mengunjungi fasilitas penyimpanan koleksi ilmiah arkeologi BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Senin.
Menbud Fadli menyampaikan bahwa saat ini, dari hampir 5.000 cagar budaya yang terdata di seluruh Indonesia, baru 228 yang berstatus sebagai Cagar Budaya Nasional.
Ia menilai pemeringkatan cagar budaya merupakan langkah penting dalam menjaga kesinambungan pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Menurut dia, proses pemeringkatan selama ini kerap tersendat akibat pendekatan yang masih sektoral, serta minimnya riset komprehensif terhadap konteks ilmiah dari situs maupun artefak yang ditemukan.
Baca juga: Menbud Fadli Zon tekankan pentingnya melihat sejarah dengan akal sehat
“Kita perlu pendekatan berbasis data, riset, dan pemahaman kontekstual yang menyeluruh. Ini sebabnya kerja sama dengan BRIN menjadi kunci penting dalam membuktikan nilai historis dan ilmiah suatu situs budaya,” ujarnya.
Dengan kolaborasi lintas lembaga, Fadli optimistis Indonesia mampu mempercepat proses verifikasi dan penguatan status berbagai situs budaya dari tingkat kota/kabupaten, provinsi, hingga nasional untuk kemudian dijadikan prioritas pelestarian.
"Tentu proses percepatan itu akan kita lakukan dan kita memanfaatkan dari hasil riset," ujarnya.
Fadli Zon menambahkan, peningkatan status cagar budaya akan memperkuat klaim Indonesia sebagai salah satu pusat peradaban dunia.
Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki dasar kuat untuk menyatakan diri sebagai salah satu peradaban tertua di dunia.
Hal itu didasarkan pada kekayaan warisan budaya dan arkeologis yang tersebar di berbagai daerah serta temuan fosil-fosil manusia purba yang signifikan.
“Sehingga peradaban kita itu terlihat di dunia, bahwa kita ini adalah peradaban yang tertua. Pelestarian bukan hanya soal melindungi masa lalu, tapi juga bagaimana menjadikannya sumber pengetahuan dan kebanggaan bagi generasi mendatang,” pungkas Fadli.
Baca juga: Menbud Fadli Zon dukung ASEAN Heritage List dokumentasikan warisan

