Kendari (ANTARA) - Dalam rangka mendukung program biomassa yang dilakukan oleh PLN, PT SKM mengajak masyarakat di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk menanam pohon gamal di lahan-lahan tidur yang tidak digunakan.
Penanggung jawab PT SKM Sulawesi Tenggara Iksan Budiawan, Rabu, mengatakan bahwa perusahaan mereka yang dijalankan sejak Juni 2023 lalu telah menyerap tenaga kerja yang merupakan warga Kecamatan Palangga dan Palangga Selatan, Kabupaten Konsel.
"Saat ini, PT SKM telah mempunyai sebanyak 15 orang karyawan yang dipekerjakan tetap di perusahaan untuk mengolah biomassa agar sebagai cofiring," kata Iksan.
Selain itu, dengan adanya program ini, puluhan orang warga sekitar terlibat langsung dalam aktivitas ini, mulai dari pembibitan yang dilakukan sejak Oktober 2024, pengolahan sampai dengan logistik. Hal ini tentunya memberikan dampak ekonomi berantai kepada masyarakat.
"Sekarang ada 15 untuk karyawan pengeola kayu, terus ada sekitar 30-an orang untuk sopir pick up kali dan helper," jelasnya.
Menurutnya, program biomassa tersebut sangat memberikan dampak yang baik untuk ekonomi warga Desa Watudemba, Konsel. Sebab, mulai dari warga yang menebang pohon gamal hingga di perusahaannya yang mengolah kayu gamal itu bisa mendapatkan penghasilan berlebih.
"Kalau untuk hasil pendapatan dengan adanya perusahaan ini, yang kami rasakan sangat cukup, bahkan dibanding dengan yang lalu saat bekerja serabutan tentunya berbeda sekali. Pendapatan dari perusahaan ini lebih maksimal untuk kebutuhan kami sehari-hari terutama bagi kami yang sudah berumah tangga," ucapnya.
Dalam sehari, PT SKM bisa menampung hingga puluhan ton kayu jenis gamal dan beberapa kayu keras lainnya untuk diproduksi menjadi woodchip dan kemudian dikirim ke pabrik pabrik yang membutuhkan bahan bakar cofiring.
"Dalam sehari bisa mencapai 50 ton dan lebih lagi (yang dikirim ke PLTU Nii Tanasa) dengan menggunakan mobil truk, satu mobil itu diisi sekitar 10 sampai 12 ton," sebut Iksan.

Dalam pelaksanaannya kami juga complie terhadap regulasi yang berlaku di pihak buyer dan memastikan program tersebut berkelanjutan jelasnya.
Dia menjelaskan pihaknya berkomitmen jika PT SKM didirikan bukan hanya sekedar untuk kepentingan pribadi, akan tetapi juga untuk meningkatkan perekonomian warga Kabupaten Konsel, khususnya di wilayah Kecamatan Palangga dan Palangga Selatan.
Senada dengan itu, Kepala Desa Watudemba Nerni menyampaikan bahwa dirinya sebagai pemerintah desa sangat bersyukur dengan adanya PT SKM di wilayahnya. Selain membuka lapangan kerja, perusahaan itu juga bisa memberikan penghasilan bagi warga yang mau ikut untuk menebang pohon gamal, yang sebelumnya hanya menjadi pagar kebun mereka saja.
"Saya sebagai pemerintah desa Watudemba, syukur Alhamdulillah dengan adanya PT. SKM datang ke desa Watudemba ini, membuka lapangan pekerjaan khususnya untuk anak-anak di desa Watudemba," sebut Nerni.
Ia berharap program biomassa yang dicetus oleh PLN itu bisa terus berjalan dan tetap menarik kerjasama dari PT SKM.
Dia menyampaikan selain melibatkan tenaga kerja lokal, mereka juga menjalin kerjasama dengan para warga untuk menanam pohon gamal untuk biomassa dan tanaman jangka pendek di lahan tidur yang tidak digunakan.
"Kami menyewa lahannya masyarakat yang tidur yang tidak dipakai, terus ditanam tanaman biomassa, dan di situ juga warga bisa menanam tanaman jangka pendek, mau di cabe jawa yang merambat ke gamal ataupun tanaman lainnya seperti nilam sesuai permintaan masyarakat," kata penanggung jawab PT. SKM
Ia juga mengungkapkan untuk warga yang ingin bekerjasama untuk menyewakan lahan tidur mereka, pihak perusahaan PT SKM akan langsung mulai menggarap dengan membersihkan lahan warga hingga membuat jalan jika lahan tersebut kesulitan untuk diakses.
"Di lahan masyarakat itu pokoknya kami dari perusahaan yang bersihkan, tujuannya untuk kita kontrak agar ditanamkan tanaman biomassa, seperti pohon gamal," ujarnya.

