Kendari (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Kendari menangani sebanyak empat kejadian dan kondisi membahayakan manusia selama pelaksanaan Siaga SAR Khusus Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M.
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin P.S saat ditemui di Kendari, Senin, mengatakan bahwa empat peristiwa tersebut terjadi pada saat pihaknya melaksanakan Siaga SAR Khusus Lebaran pada 21 Maret hingga 11 April 2025.
"Ada empat (peristiwa/kejadian) kondisi membahayakan manusia," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan bahwa untuk kejadian kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang anak perempuan berusia 12 tahun yang hilang di Hutan Desa Manuru, Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton, pada 24 Maret 2025, yang saat itu korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
"Kemudian untuk tiga kejadian lainnya para korbannya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, antara lain anak yang tenggelam di pantai wisata Nambo Kendari, saru orang diterkam buaya di Sungai Roraya Konawe Selatan, dan satu orang hilang di hutan Kabupaten Muna ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya.
Aminuddin menyampaikan bahwa selama siaga SAR Khusus Lebaran ini sama sekali tidak ada yang mengalami kejadian kecelakaan saat pelaksanaan arus mudik maupun arus balik.
"Selama siaga SAR khusus ini baik yang melaksanakan arus mudik lebaran maupun arus balik tidak ada kejadian kecelakaan semua berjalan baik dan normal tapi selama siaga SAR Khusus Lebaran ini Basarnas Kendari menangani ada 4 kejadian kondisi membahayakan manusia namun tidak terkait dengan arus mudik maupun arus balik," ucap Aminuddin.
Dia juga menambahkan bahwa dalam pelaksanaan Siaga SAR Khusus Lebaran tersebut pihaknya menyiagakan sebanyak 113 personel di seluruh wilayah kerja Basaranas Kendari yang meliputi Kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).