Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) memprioritaskan normalisasi sebanyak 19 daerah aliran sungai atau DAS di Kota Kendari untuk mencegah banjir yang kerap terjadi akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Provinsi Sultra Pahri Yamsul saat ditemui di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya menaruh perhatian serius terhadap 19 DAS di Kota Kendari yang berpotensi banjir akibat penyempitan jalur air dan tingginya tingkat sedimentasi menjadi faktor utama terjadinya genangan saat hujan deras.
Ia menyampaikan bahwa dari 19 DAS tersebut, sebanyak 13 berada di bawah kewenangan Pemprov Sultra.
“Beberapa sungai yang masuk dalam daftar prioritas normalisasi adalah Kali Anduonohu, Kali Lahundape, Kali Korumba, dan Sungai Lasolo,” kata Pahri Yamsul.
Pahri Yamsul mengungkapkan bahwa untuk mengatasi penyumbatan aliran air akibat sedimentasi, Pemprov Sultra akan melakukan normalisasi secara bertahap. Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi sungai sehingga dapat mengurangi risiko banjir di wilayah terdampak.
Salah satu kawasan yang mendapat perhatian khusus adalah Eks MTQ Kendari, yang kerap mengalami banjir saat hujan deras. Guna mengatasi penyempitan jalur air di area tersebut, Pemprov Sultra merencanakan pelebaran saluran agar aliran lebih lancar. Wali Kota Kendari akan berperan dalam pembukaan jalur, sementara Pemprov bertanggung jawab atas proses normalisasi.
“Namun, proyek ini tidak bisa langsung direalisasikan dalam waktu dekat, karena memerlukan perencanaan yang matang serta alokasi anggaran yang efisien,” ujarnya.
Pahri Yamsul menjelaskan bahwa selain upaya fisik, Pemprov Sultra juga akan memperketat regulasi terkait pembangunan di sekitar DAS. Permukiman yang dibangun tanpa memperhatikan sistem drainase menjadi salah satu faktor yang memperburuk kondisi sungai, meningkatkan sedimentasi, serta mempersempit aliran air.
Oleh karena itu, kebijakan pembangunan di kawasan rawan banjir akan diperketat untuk mencegah dampak yang lebih besar di masa depan.
Dengan langkah ini, Pemprov Sultra berharap risiko banjir di Kendari dapat ditekan, sehingga masyarakat bisa lebih aman dan nyaman, terutama saat musim hujan.