Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pembersihan di sejumlah kawasan yang rawan tergenang banjir guna memelihara kebersihan lingkungan.
Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup, di Kendari, Selasa mengatakan, pihaknya melalui dinas terkait sudah berupaya optimal dan mengajak masyarakat, untuk memelihara kebersihan lingkungan serta terkait pengelolaan sampah dengan baik.
"Sebagai ibu kota provinsi, kondisi seperti ini menjadi salah satu tantangan bagi kita, agar kedepannya mampu menghadapi permasalahan banjir yang kerap terjadi di saat musim hujan tiba,” tutur Muhammad Yusup.
Yusup juga mengatakan menghadapi penilaian Adipura tahun ini, pihaknya kembali mempersiapkan segala sesuatu terutama melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dalam rangka menerima kunjungan Tim Penilai Adipura.
Untuk itu pihaknya berharap proses penilaian dari tim penilaian Adipura bisa berjalan lancar terhadap beberapa kawasan yang menjadi titik pantau penilaian meliputi sekolah, pasar, Puskesmas, rumah sakit, jalan protokol, dan area perkantoran. Selanjutnya, ruang terbuka hijau (RTH), TPA, termasuk depo pilah sampah, dan fasilitas pengelolaan sampah dan beberapa titik lainnya terkait penilaian.
"Saya menghimbau kepada masyarakat agar tidak hanya membuang sampah pada tempatnya tetapi juga dapat membuang sampah sesuai dengan waktu ketentuan, sehingga proses pengangkutan sampah oleh petugas kebersihan ke-TPA dapat sesuai ketentuan," harapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan DLHK Kota Kendari Kasman Kasim Marewa, mengaku Pemkot Kendari, melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari terus bergerak menjaga kebersihan wilayah yang selalu dilalui banyak masyarakat.
"Kami terus memaksimalkan petugas di lapangan untuk membersihkan wilayah yang banyak sampahnya. Untuk lokasi titik yang dibersihkan terdiri tiga seksi atau unit. Seperti unit kebersihan jalan, unit drainase atau kali, serta unit pesisir teluk Kendari," tutur Kasman.
Ia mengaku, kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan masih minim, terutama masalah waktu pembuangan sampah. Sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama melihat Kota Kendari bersih.
Dia menjelaskan, pihaknya telah membuat jadwal pembuangan sampah bagi masyarakat agar pengendalian sampah di Kendari bisa menjadi teratur dan terorganisir, namun kesadaran masyarakat masih rendah dan belum tertib mengikuti aturan yang ada.
“Jadwal pembuangan sampah itu dimulai sejak pukul 5 sore hingga pukul 6 pagi esoknya, dan setelah itu sampah yang ada diantara jam tersebut seharusnya disimpan dulu,” jelasnya.
Meski demikian masih banyak masyarakat yang membuang sampah di luar jam yang ditetapkan sehingga sampah kembali bertumpuk dan seolah-olah tidak bersihkan.
“Tujuan dibuatnya jadwal itu untuk menyiasati agar proses pengangkutan sampah tetap bisa tuntas, meskipun dengan jumlah armada dan petugas kami yang terbatas,”ujarnya.
Ia menambahkan ke depan DLHK akan kembali melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai jadwal pembuangan sampah dan berharap masyarakat mengikuti jadwal yang ditetapkan.