Beirut (ANTARA) - Pemboman Israel di Lembah Beqaa, Lebanon timur, memaksa lebih dari 60 persen penduduk di wilayah tersebut meninggalkan rumah mereka dan menjadi pengungsi, kata Gubernur Baalbek-Hermel, Bashir Khodr, kepada Sputnik.
"Lebih dari 60 persen penduduk Baalbek-Hermel telah menjadi pengungsi menghindari kematian akibat agresi Israel," kata Khodr.
Menurut gubernur tersebut, pada Senin (28/10) saja, angkatan udara Israel melakukan 30 serangan di berbagai pemukiman di wilayah itu.
"Lebih dari 60 orang tewas, lebih dari 100 warga terluka," tambahnya.
Tim penyelamat dan ambulans telah dikirim ke daerah yang terkena serangan, dan warga setempat juga membantu membersihkan puing-puing dengan harapan dapat menemukan orang-orang tercinta mereka dalam keadaan hidup.
Sebelumnya, sumber di layanan penyelamatan mengatakan kepada RIA Novosti bahwa 12 anggota sebuah keluarga tewas akibat serangan pada salah satu rumah pribadi di daerah Baalbek.