Jakarta (ANTARA) -
Petenis peringkat tiga dunia itu mengalahkan Taylor Fritz 6-2, 7-5 dalam pertandingan tunggal yang menentukan pemenang untuk memastikan Tim Eropa mengangkat trofi pertandingan beregu untuk pertama kalinya sejak 2021.
Alcaraz, yang sebelumnya berpasangan dengan Casper Ruud untuk meraih kemenangan ganda yang krusial melawan Ben Shelton dan Frances Tiafoe, menyerang lawannya di Top 10, Fritz, melalui pukulan dari baseline.
Bersama Ruud dan Alexander Zverev, yang terakhir bangkit melewati Frances Tiafoe 6-7(5), 7-5, 10-5 untuk memaksakan pertandingan penentuan, Alcaraz memastikan bahwa Bjorn Borg mengakhiri tugasnya selama tujuh tahun sebagai kapten Tim Eropa dengan kemenangan Laver Cup kelimanya.
Borg juga memimpin anak buahnya menuju kemenangan di empat edisi pertama ajang tersebut.
"Hebat. Jelas kami datang ke sini dengan tujuan, untuk memenango Laver Cup," kata Alcaraz dalam wawancara lapangan, seperti disiarkan laman resmi ATP, Senin.
"Kami sangat, sangat senang bisa mencapai tujuan kami. Kami hampir kalah, tetapi Sascha datang dengan permainan tenis yang sangat bagus dan memberi saya kesempatan untuk menang."
Petenis Spanyol itu mematahkan servis Fritz dua kali di setiap set dalam perjalanan menuju kemenangan selama 90 menit di Uber Arena.
Setelah ia melakukan servis yang tidak dapat dikembalikan pada match point, rekan setim Alcaraz masuk ke lapangan untuk merayakan kemenangan bersamanya dan kapten Borg.
"Selalu sulit bermain melawan Tim Dunia di Laver Cup," kata Borg.
"Anda telah menyaksikan permainan tenis yang bagus minggu ini dan saya pikir kami tidak akan menang, tetapi para pemain bermain tenis dengan hebat dan kami berhasil. Bagi saya, menghabiskan waktu dengan para pemain di Tim Eropa sangat menyenangkan. Kami memiliki semangat tim yang baik dan kami memberikan segalanya. Saya sangat bangga dengan tim saya."
Meskipun kalah, Tim Dunia dapat mengingat kembali usaha yang gagah berani di Berlin di mana, seperti Borg, John McEnroe juga menjabat sebagai kapten untuk ketujuh kalinya dan terakhir kalinya.
Melawan tim Eropa yang menampilkan lima dari 10 pemain teratas dalam Peringkat ATP, mereka pada satu titik hanya berjarak tiga gim dari kemenangan ketika Tiafoe memimpin Zverev dengan satu set dan satu break dalam pertandingan tunggal mereka.
Namun, setelah Zverev membalikkan keadaan, Alcaraz tampil gemilang untuk meningkatkan skor menjadi 2-0 dalam head to head dengan Fritz.
Menurut Statistik ATP, fondasi kemenangan Alcaraz ada pada servisnya, dan ia menyelesaikan pertandingan setelah memenangi 80 persen (33/41) poin dengan servis pertamanya.
Meskipun ia kehilangan keunggulan break di set kedua saat Fritz bangkit dari 2-4 menjadi 4-4, Alcaraz meraih break keempatnya dalam pertandingan tersebut di gim ke-11.
Dari sana, ia tidak membuat kesalahan dalam melakukan servis untuk mengamankan kemenangan gemilang bagi Tim Eropa.