Badan Pengawasan Pemilu (BAWASLU) Sulawesi Tenggara (Sultra), melibatkan para pelajar dan pemilih pemula yang berada di wilayah Bumi Anoa dalam rangka pengawasan partisipatif terhadap berbagai jenis pelanggaran pada pemilihan kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.
"Dengan ini, Bawaslu Sultra dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra melakukan kerja sama dalam rangka meningkatkan partisipasi pengawasan masyarakat," kata Ketua Bawaslu Sultra, Iwan Rompo Banne, di Kendari, Rabu.
Ia menjelaskan, bahwa kerja sama ini dimaksudkan untuk melibatkan para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun pemilih pemula dalam pengawasan terhadap berbagai jenis pelanggaran pada Pilkada serentak, 27 November 2024 mendatang.
"Strategi ini dipilih karena melihat lokasi SMA maupun SMK yang tersebar hingga ke setiap kecamatan, desa, dan kelurahan di wilayah Sultra ini sehingga jangkauannya sangat luas untuk melakukan pengawasan," katanya.
Dengan keterlibatan seluruh stekholder yang di dalamnya adalah siswa SMA dan SMK yang ada diseluruh penjuru wilayah Bumi Anoa ini diharapkan bisa lebih mendapatkan informasi yang aktual, akurat, dan terpercaya terkait dengan pencegahan maupun penindakan pelanggaran pemilu.
"Ini kita lakukan agar kualitas pengawasan terhadap pemilu dan pemilihan meningkat," kata Iwan Rompo
Sementara Kadis Dikbud Sultra, Yusmin, mengatakan bahwa kami melakukan MoU atau kerja sama dengan Bawaslu Sultra itu dalam rangka pengawasan partisipatif yang dilakukan oleh guru dan juga siswa.
"Saya kira ini menjadi momentum untuk kita, dengan harapan bahwa keberadaan siswa dan juga guru di setiap sekolah kita akan laksanakan dengan baik, karena untuk sekolah khususnya SMA dan SMK berada di setiap desa dan kelurahan," katanya.
Dikbud Sultra mencatat bahwa saat ini jumlah sekolah yang tersebar pada seluruh kabupaten atau kota di wilayah Sultra sebanyak 252 sekolah, untuk tingkat SMA dan SMK sebanyak 102 sekolah.