"Porsi produk militer tentu saja meningkat sejak dimulainya operasi militer khusus," kata Danilenko.
Operasi khusus itu telah mempengaruhi volume pesanan militer. Volume ini meningkat secara signifikan, sebesar 60 persen yang tidak hanya menyebabkan pertumbuhan produk militer, tetapi juga meluncurkan program substitusi impor untuk produk terkait dan produk penggunaan ganda.
"Volume substitusi impor saat ini melebihi satu miliar rubel (11,4 juta dolar AS atau sekitar 184 miliar rupiah)," kata Danilenko.
Tahun ini, holding tersebut telah menerima banyak pesanan untuk produk militer, seperti kendaraan lapis baja, mesin pembakaran, perbaikan, produksi komponen untuk mesin tank, dan kendaraan khusus.
Banyak pekerjaan sedang dilakukan untuk angkatan laut Rusia, untuk perbaikan pembangkit listrik cadangan di pangkalan dan pos komando tertutup, tambah direktur tersebut.
Holding KMZ mengkhususkan diri dalam produksi kapal untuk lembaga penegak hukum Rusia, termasuk Garda Nasional Rusia, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), dan Kementerian Situasi Darurat.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Produksi alat militer Rusia meningkat 60 persen sejak konflik Ukraina