"Sehari sebelumnya telah kami tetapkan 10 Dzulhijjah itu jatuh pada hari ini berdasarkan hasil isbath kami," kata Pimpinan Jamaah An Nadzir Gowa, Ustadz Samiruddin Pademmui usai shalat id di Kabupaten Gowa, Minggu.
Samiruddin menjelaskan, Jamaah An Nadzir memiliki metode dalam penentuan 1 Ramadan, 1 Syawal dan 10 Dzulhijjah.
Khusus penetapan 10 Dzulhijjah 1445 H/2024 M, lanjut dia, Jamaah An Nadzir Gowa telah memutuskan jatuh pada hari ini setelah memantau bulan dan tanda-tanda alam.
"Jamaah An-Nadzir memiliki metodologi yang diajarkan oleh guru dan imam dalam hal melihat bulan," katanya.
Selain itu, juga dipadukan dengan dukungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi aplikasi ternyata datanya cukup akurat dan valid.
Kendati lebih awal berlebaran, dia tetap mengimbau jamaahnya untuk saling menghormati keyakinan masing-masing dan menghargai perbedaan dalam penentuan 10 Dzulhijjah 1445 H/2024 M.
"Mari menghargai perbedaan, yang jelas tujuan kita satu dengan memaknai Hari Raya Kurban ini dengan menumbuhkan sikap solidaritas sosial dan membuang sifat-sifat kebinatangan kita," katanya.