Istanbul (ANTARA) - Qatar, Mesir dan Amerika Serikat meminta kepada Israel dan Hamas untuk menyelesaikan perjanjian yang mewujudkan prinsip-prinsip yang diuraikan oleh Amerika Serikat untuk gencatan senjata yang abadi, dalam pernyataan bersama pada Sabtu (1/6)
“Sebagai mediator dalam diskusi yang sedang berlangsung untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera dan tahanan, Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir bersama-sama menyerukan Hamas dan Israel untuk menyelesaikan perjanjian yang mencerminkan prinsip-prinsip yang diuraikan Presiden Biden, kata Kementerian Luar Negeri Qatar.
“Prinsip-prinsip ini menyatukan tuntutan semua pihak dalam sebuah kesepakatan yang melayani berbagai kepentingan dan akan memberikan bantuan segera baik kepada masyarakat Gaza maupun para sandera dan keluarga mereka yang telah lama menderita,” tambah pernyataan itu.
Mereka lebih lanjut menekankan bahwa "kesepakatan ini menawarkan peta jalan untuk gencatan senjata permanen dan mengakhiri krisis."
Presiden AS Joe Biden pada Jumat (31/5) mengatakan Israel menawarkan tiga tahap perjanjian kepada kelompok perlawanan Palestina Hamas yang akan mengakhiri pertempuran di Jalur Gaza yang terkepung dan membebaskan sandera yang ditawan di daerah kantung tersebut.
Biden meminta Hamas menerima kesepakatan tersebut dan mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menolak tekanan dari anggota koalisi pemerintahannya yang menentang rencana tersebut.
Hamas mengatakan pihaknya akan “menanggapi secara positif setiap usulan yang mencakup gencatan senjata permanen, penarikan penuh tentara dari Jalur Gaza, upaya rekonstruksi, pemulangan pengungsi, dan penyelesaian kesepakatan pertukaran sandera yang komprehensif.”
Kantor Netanyahu pada Jumat menegaskan kembali niatnya untuk melanjutkan serangan negaranya di Jalur Gaza sampai semua tujuan perang Tel Aviv tercapai.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Qatar, Mesir, AS desak Hamas-Israel terima usulan gencatan senjata