Kendari (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) mencatat bahwa laba bersih sepanjang tahun 2023 mencapai Rp406 miliar atau mengalami peningkatan sekitar 34 persen dibanding 2022.
Direktur Utama (Dirut) Bank Sultra Abdul Latif saat ditemui di Kendari, Senin, mengatakan bahwa berdasarkan histori dalam tiga tahun terakhir, bank yang didirikan pada tahun 1968 itu menunjukkan pertumbuhan yang konsisten.
Pada buku tahun 2020 laba mencapai Rp260 miliar, yang kemudian meningkat pada tahun 2021 menjadi Rp272 miliar, kemudian pada tahun 2022 juga meningkat menjadi Rp303 miliar.
"Pencapaian luar biasa terjadi pada tahun 2023 dengan capaian laba bersih (non-audit) sebesar Rp406 miliar," kata Abdul Latif.
Ia menyebutkan bahwa saat ini kantor akuntan publik tengah melaksanakan audit terhadap laporan keuangan bank.
Namun, pihaknya memprediksi perolehan laba posisi 31 Desember 2023 mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 103 miliar atau 34 persen dibandingkan dengan laba bersih buku tahun 2022.
"Pertumbuhan laba ini tidak terlepas dari efektivitas fungsi intermediasi dan kemampuan perusahaan dalam memobilisasi dana secara ekonomis," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan laba bersih tersebut merupakan hasil dari sejumlah langkah strategis yang telah dilakukan bersama seluruh pengurus dan karyawan Bank Sultra.
Salah satunya adalah dengan menekan biaya bunga dengan menurunkan presentasi dana mahal dan meningkatkan CASA.
"Strategi bisnis tentu harus dirumuskan dengan tepat. Dan salah satu yang menjadi fokus kami adalah terus meningkatkan portofolio kredit yang sehat, disertai inovasi di sisi produk, proses, serta operasional bank," ungkapnya.
Selain itu, Abdul latif menyampaikan bahwa pihaknya juga mendorong ekspansi kredit untuk terus tumbuh dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat serta bersinergi dengan pemerintah daerah.
Hingga akhir tahun 2023, Bank Sultra telah menyalurkan kredit sebesar Rp9 triliun, meningkat 8,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Begitu juga dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Sultra yang terus tumbuh sejalan dengan pengembangan beragam produk, salah satunya adalah layanan Bank Sultra Mobile serta penambahan fitur QRIS pada Bank Sultra Mobile.
"Peningkatan laba Bank Sultra berdampak pada peningkatan dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Pada tahun buku 2022 bank mendistribusikan Rp212 miliar. Dividen Bank Sultra juga merupakan salah satu pendapatan asli daerah," sebut Abdul Latif.
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2024 ini, pihaknya tetap memiliki optimisme untuk terus menumbuhkan kinerja Bank Sultra, begitu juga dengan ruang pertumbuhan kredit masih terbuka, yang didukung dengan kebijakan pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi.
“Dengan kinerja positif yang telah dicapai, Bank Sultra memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang di masa mendatang. Namun Bank Sultra membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat Sulawesi Tenggara. Dengan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan, Bank Sultra berkomitmen terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Sulawesi Tenggara," jelasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bank Sultra catat laba bersih tahun 2023 mencapai Rp406 miliar