Kendari (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, mendistribusikan sebanyak 10 ton beras medium ke sejumlah Rumah Pangan Kita (RPK) di pasar tradisional Wameo dalam rangka Siap Jaga Harga di Pasar (SIGAP) dengan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras.
Kepala Perum Bulog Cabang Baubau, Muh. Akbar Said, di Baubau, Senin, mengatakan, kegiatan SIGAP SPHP dilaksanakan Bulog serentak diseluruh Indonesia dalam rangka menekan laju harga beras.
"Sebagaimana kita ketahui belakangan ini di berita-berita bahwa laju harga beras sudah tidak terkendali, namun kalau di wilayah kita di Baubau ini masih relatif stabil harganya," kata Akbar.
Kendari begitu, kata dia, pihaknya tetap turun mendistribusikan beras SPHP guna menjaga stabilisasi harga dengan memastikan setiap RPK wajib menjual beras sesuai harga eceran tertinggi (HET) cadangan beras pemerintah (CBP) yakni Rp9.450/kilogram.
"Jadi tidak bisa menjual di atas harga itu, karena itu acuannya," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat tidak perlu panik karena stok beras tetap tersedia. Bahkan, pihaknya dalam program distribusi tersebut akan dilakukan setiap pekan.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagrin) Baubau, La Ode Ali Hasan, mengatakan secara umum harga kebutuhan pokok di Baubau terpantau stabil, kecuali bawang putih masih bertahan diharga Rp45.000, per kilogram.
"Jadi sampai dengan hari ini semua kebutuhan pokok masyarakat tidak ada gejolak kenaikan harga seperti beras, minyak goreng, telur dan daging, termasuk, harga ikan juga sampai dengan hari ini terpantau stabil," ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi yang dilakukan Bulog melalui program SIGAP SPHP sebagai upaya mengantisipasi kenaikan harga beras dengan mendistribusikan beras kepada semua RPK.