Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah di Kendari, Sabtu, mengatakan ketiga orang pelaut itu masing-masing bernama La Cuaca (47), La Ote (47), dan La Alun (20), yang merupakan warga Desa Damai Laburona, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara.
Dia menyampaikan musibah yang dialami tiga orang tersebut pertama kali diinformasikan oleh salah seorang keluarga korban bernama Laode Tasrim, yang melaporkan telah terjadi kecelakaan kapal di sekitar Perairan Malaoge pada Jumat sekitar pukul 16.25 WITA.
"Dia laporkan telah terjadi kecelakaan kapal, yakni satu kapal bermuatan tiga orang mengalami mati mesin di sekitar Perairan Malaoge," kata Arafah.
Berdasarkan laporan tersebut, lanjut Arafah, pihaknya memberangkatkan Tim Rescue Pos SAR Wakatobi ke tempat yang dilaporkan dengan menggunakan perahu karet untuk memberikan bantuan SAR.
"Jarak tempuh lokasi dengan Pos SAR Wakatobi sekitar 15 mil laut," ujarnya.
Dia menyebutkan Tim SAR gabungan tiba di lokasi yang disebutkan sekitar pukul 18.20 WITA dan kemudian langsung melakukan pencarian dengan menyisir radius lima mil laut hingga pukul 21.50 WITA.
"Karena tidak ditemukan, pencarian dihentikan sementara dengan hasil nihil dan akan dilanjutkan kembali besok hari," jelasnya.
Arafah mengungkapkan saat ini Tim SAR gabungan tengah melakukan pencarian hari kedua terhadap para korban.
Kepala Basarnas Kendari itu menjelaskan kecelakaan kapal yang dialami para korban itu bermula pada Jumat pukul 06.30 WITA pergi berlayar dari Lambale, Kabupaten Buton Utara menuju Wanci, Kabupaten Wakatobi.
"Sekitar pukul 12.00 WITA mengalami mati mesin akibat dihantam gelombang tinggi, sehingga salah seorang korban menghubungi keluarganya di Wanci untuk meminta bantuan," sebut Arafah.