Kendari (ANTARA) - Gugus Tempur Armada Laut (Guspurla) Koarmada III TNI Angkatan Laut menggelar operasi Banda Yudha 23 untuk mengamankan dan menjaga kedaulatan perairan laut Indonesia bagian timur dan tengah.
Kepala Staf Guspurla Koarmada III Kolonel Laut (P) Rio Henrimuko Yumm di Kendari, Sabtu mengatakan pihaknya melaksanakan operasi tersebut sebagai refleksi kesiapan prajurit TNI Angkatan Laut dalam menghadapi ancaman kedaulatan di laut.
"Kami dari Guspurla Kormada III berada di Kapal Markas KRI Karel Satsuitubun-356 dalam rangka melaksanakan operasi siaga tempur laut, operasi ini diselenggarakan di wilayah kerja Koarmada III sebagai refleksi kesiapan TNI dalam menghadapi ancaman kedaulatan di laut yang menjadi domain TNI AL," katanya.
Sebuah kapal perang KRI Karel Satsuitubun-356 milik TNI AL berlabuh di Dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Kendari, di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka melaksanakan patroli dan operasi Banda Yudha 23 sebagai salah satu upaya mengamankan dan menjaga perairan laut Indonesia bagian timur dan tengah.
Kolonel Rio menyampaikan operasi Banda Yudha 23 akan dilaksanakan dalam empat tahap, dimana untuk tahap pertama dilakukan di wilayah perairan laut Sulawesi Tenggara yang bakal dilakukan selama 45 hari.
Dia menerangkan operasi Banda Yudha untuk merefleksikan kesiapan prajurit TNI Angkatan Laut agar siap menghadapi ancaman dan memiliki kesiapan dalam melaksanakan peperangan atas air maupun bawah air serta mampu bekerja sama dengan unsur pesawat udara.
Sementara itu, Komandan KRI Karel Satsuitubun-356 Kolonel Laut (P) Agus Setiawan mengatakan pihaknya mendukung pelaksanaan operasi Banda Yudha 23 yang dilaksanakan Gugus Tempur Armada Laut (Guspurla) Koarmada III.
"Saat ini kami mendapat kehormatan dan kesempatan untuk sandar di Dermaga Lanal Kendari dalam rangka operasi Banda Yudha Jaya 23. Operasi ini adalah BKO Gugus Tempur Laut Koarmada III," katanya.
Dia menyampaikan operasi Banda Yudha Jaya 23 berfokus pada pembinaan, pelatihan prajurit TNI Angkatan Laut sehingga profesional, siaga dan siap tempur di laut.
"Jadi fokus operasi kita adalah membina, melatih prajurit untuk siap tempur, siap profesional sehingga jika sewaktu-waktu dibutuhkan, maka kami siap," ujar dia.
Menurutnya operasi tersebut sangat penting dilakukan karena perairan Provinsi Sulawesi Tenggara berhadapan langsung dengan laut banda, apalagi di tengah-tengah laut banda terdapat Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III.
"Itu adalah jalur yang sangat vital dan harus kita amankan dalam rangka menunjukan eksistensi kita sebagai negara kepulauan," kata Kolonel Laut (P) Agus Setiawan.