Ambon (Antara News) - Koordinator Pemenangan tim Jokowi - JK di Maluku, Karel Albert Ralahalu menyatakan jangan terlalu cepat menuntut putera terbaik Indonesia asal Maluku untuk direkrut dalam kabinet 2014 - 2019 karena yang terpenting sekarang adalah kerja keras untuk memenangkan kandidat Presiden-Wapres.
"Putera Indonesia asal Maluku masuk anggota kabinet itu dambaan yang diperjuangkan sejak puluhan tahun karena itu marilah kita kerja keras untuk memenangkan Jokowi-JK, selanjutnya baru meminta pertimbangan untuk mempercayakan figur terbaik dari daerah ini," katanya di Ambon, Senin.
Apalagi, katanya, pasangan Jokowi-JK belum membagi-bagi "jatah" untuk partai politik (Parpol) pengusung maupun daerah untuk menjadi anggota Kabinet.
"Fokus masih kerja keras untuk memenangkan Pilpres pada 9 Juli 2014, selanjutnya penyusunan kabinet itu menjadi agenda setelah dinyatakan terpilih memimpin Indonesia lima tahun ke depan," ujarnya.
Ketua DPD PDIP Maluku itu juga mengingatkan bahwa menjadi anggota Kabinet itu hak prerogatif Presiden sehingga jangan tergesa-gesa menuntut.
"Kami akan mengingatkan bahwa Maluku termasuk satu dari delapan provinsi kemerdekaan yang sudah puluhan tahun tidak ada putera asal daerah ini menjadi anggota kabinet sehingga perlu dipertimbangkan," tegasnya.
Putera asal Maluku saat Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II baru sebatas Wakil Menteri yakni Alex Retraubun yang menjadi Wakil Menteri Perindustrian.
Selain itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempercayakan Jenderal TNI George Toisutta menjadi KASAD yang telah pensiun pada 28 Juni 2011 lalu.
Sedangkan, Samuel Samson dipercayakan menjadi Dubes Serbia pada 11 November 2009 maupun Djauhari Oratmangun Dubes Rusia dan Belarusia.
Putera asal Maluku belum diberi kesempatan menjadi menteri lagi setelah Prof. dr. G.A. Siwabessy sebagai Menteri Kesehatan di era Presiden Soeharto.
Pemilu Presiden pada 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan Capres dan Cawapres yakni Jokowi - JK dan Prabowo - Hatta.