Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Minggu, mencatat dengan adanya penambahan kasus harian itu maka total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 6.680.203 kasus.
Disebutkan, provinsi yang menjadi penyumbang penambahan kasus terbanyak yakni DKI Jakarta 1.056 kasus, Jawa Barat 499 kasus, Banten 278 kasus, Jawa Timur 274 kasus, dan Jawa Tengah 134 kasus.
Sementara itu tercatat angka kesembuhan COVID-19 bertambah 5.772 orang. Dengan penambahan angka kesembuhan itu maka total kesembuhan COVID-19 sejak Maret 2020 berjumlah 6.469.238 orang.
Satgas mencatat, penambahan angka kesembuhan COVID-19 terbanyak di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 2.844 orang, Jawa Barat 1.046 orang, Banten 684 orang, Jawa Timur 288 orang, dan DI Yogyakarta 172 kasus.
Sedangkan penambahan kasus meninggal tercatat sebanyak 25 orang, diantaranya di Provinsi Jawa Tengah tujuh orang, Jawa Timur lima orang, DKI Jakarta empat orang.
Satgas COVID-19 juga mencatat, jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 50.987 kasus aktif, turun 3.249 orang dibandingkan hari sebelumnya (3/12).
Selain itu terdapat pula 2.545 orang yang masuk dalam kategori suspek.
Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian pada hari ini terhadap 39.809 spesimen dari 25.069 orang yang diperiksa di ratusan jaringan laboratorium di seluruh Indonesia.
Tingkat positivity rate spesimen harian adalah 12,68 persen dan untuk tingkat positivity rate orang harian adalah 10,16 persen.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan pembelajaran dari tahun sebelumnya peningkatan kasus selalu terjadi di akhir tahun, semua masyarakat diharapkan sudah melengkapi dosis vaksinasi hingga booster pertama dan booster kedua bagi lansia supaya terbentuk imunitas yang lebih baik dan mencegah keparahan gejala.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, semua orang harus berhati-hati dan menjalankan protokol kesehatannya karena penularan XBB yang meski keparahannya tidak seperti varian sebelumnya, puncak lonjakan kasusnya patut diwaspadai.
Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis ketiga atau penguat mencapai 67,06 juta jiwa hingga Minggu, pukul 12.00 WIB.
Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Minggu, mencatat jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 bertambah 126.018 orang sehingga mencapai total 67.064.567 orang.
Dengan demikian maka tercatat suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan kepada 28,57 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19, sebanyak 234.666.020 orang.
Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 32.364 orang menjadi 174.292.461 orang, yang meliputi 74,27 persen dari total sasaran.
Sedangkan penerima dosis pertama bertambah 22.632 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 203.730.045 orang atau sudah diberikan pada 86,81 persen dari total sasaran.
Untuk vaksinasi keempat, yang saat ini menargetkan tenaga kesehatan dan kelompok lanjut usia terjadi penambahan 34.943 orang. Total 920.638 orang sudah menjalani vaksinasi keempat.
Pakar Keamanan dan Ketahanan Kesehatan dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyatakan bahwa pemerintah harus segera mempercepat pemberian booster pertama dan kedua karena kasus kematian menjadi semakin proporsional.
"Tapi kalau kasus keparahan atau kematian menjadi proporsional. Artinya, risikonya bergeser pada kelompok yang rawan, yang belum booster, yang efektivitas vaksinnya sudah menurun lebih dari enam bulan itulah yang akan berisiko atau mengalami kematian," kata Dicky.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Angka kasus harian COVID-19 di Indonesia bertambah 2.548 orang