Jakarta (ANTARA) - Perjalanan Anthony Sinisuka Ginting dalam tur Eropa kembali menghadapi hambatan saat menelan kekalahan kedua pada babak pertama yang terjadi dalam French Open 2022 di Paris, Rabu.
Setelah terhenti pada pembuka Denmark Open pekan lalu, Ginting juga langsung terlempar dari peta persaingan dalam French Open setelah dikalahkan Sameer Virma dengan 15-21, 23-21, 20-22.
"Pertama saya bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Dari awal gim, pertandingan berjalan ketat. Lawan sendiri tidak gampang untuk dimatikan atau mati sendiri," kata Ginting lewat keterangan resmi PP PBSI di Jakarta.
Unggulan keenam terus mengalami tekanan pada seluruh gim yang dimainkan. Pada gim pertama, Ginting kehilangan kemampuan dalam mengembangkan pola permainannya karena Sameer mengembalikan serangan-serangannya.
Dia menjadi kurang sabar dan terpancing untuk terus menyerang tanpa memperhatikan pertahanan yang menimbulkan banyak celah. Hal ini kemudian dimanfaatkan Sameer untuk melucuti strategi wakil Indonesia.
Kesalahan serupa kembali terjadi pada gim terakhir saat Ginting terlalu ngotot dalam mencuri inisiatif serangan dari Sameer.
"Gim kedua saya mulai bisa mengembangkan permainan saya. Gim ketiga kuncinya saat memimpin saya kurang bisa sabar. Saya malah terpancing untuk menyerang," tutur Ginting.
Menelan kekalahan dalam dua turnamen Eropa secara beruntun menjadi pukulan bagi Ginting. Tak hanya kalah dalam babak pembuka, pebulu tangkis asal klub SGS PLN Bandung itu juga dua kali disingkirkan wakil India.
Sebelumnya Ginting dikalahkan Lakhsya Sen dalam dua gim langsung pada pembuka Denmark Open 2022 di Odense.
"Pastinya setelah ini saya akan melakukan evaluasi tentang laga hari ini. Dari saya pribadi ingin mencoba lebih tenang terlebih dulu, karena beberapa kali terburu-buru untuk menyerang dan terpancing lawan. Jadi ke depannya harus antisipasi di situ," pungkas Ginting.
Kevin/Marcus juga kalah
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menelan kekalahan pada babak pertama turnamen French Open 2022 saat bersua pasangan asal Taiwan Lu Ching Yao/Yang Po Han, Rabu waktu Paris.
Pasangan peringkat tiga dunia telah berjuang maksimal selama 66 menit di arena Stade Pierre de Coubertin, namun harus berakhir dengan kekalahan tiga gim 15-21, 21-15, 17-21.
"Hari ini lawan bermain cukup baik. Mereka cukup tenang dengan tidak banyak mati sendiri," kata Kevin melalui pesan tertulis PP PBSI di Jakarta, Kamis.
Gim pertama berlangsung dengan sulit bagi ganda putra berjuluk Minions. Lu/Yang memainkan pola serangan secara berani yang dilakukan dari zona depan net, yang bertujuan memotong pengembalian tanggung dari Minions.
Hal berbeda dialami oleh Minions pada gim kedua, yang mendapat kesempatan lebih banyak untuk menekan. Lu/Yang sempat berusaha mengimbangi serangan Minions namun setelah dirasa sulit, mereka pun memilih untuk bermain bertahan pada interval kedua.
Namun kegagalan terjadi pada gim penentu, ketika Minions yang telah unggul 8-2 justru kehilangan momentum dan inisiatif serangan sehingga dikejar balik oleh Lu/Yang sampai pertandingan usai.
"Lawan di gim ketiga juga lebih berani. Mereka bermain cepat di gim ketiga dengan mengambil inisiatif penyerangan terlebih dahulu," ujar Marcus.
Selain kalah performa dari lawan, Marcus turut mengakui bahwa kondisi mereka tidak sebaik saat berlaga di Denmark Open pekan lalu. Bahkan soal perbedaan berat shuttlecock yang biasanya mudah diatasi, kali ini menjadi salah satu faktor penghambat permainan mereka.
"Bersyukur kami masih diberikan kesehatan. Hari ini kami kurang dapat 'feel' bermain dari awal, mungkin ada sedikit perubahan mulai dari shuttlecock. Tetapi hal itu bukan menjadi alasan kekalahan kami. Performa kami hari ini juga berbeda, tidak sebaik yang kemarin di Denmark Open," ungkap Marcus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ginting ulangi kegagalan lolos dari babak pertama tur Eropa