Kendari (ANTARA) - PT PLN (Persero) tengah mengoptimalkan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) dan segera menghentikan pengoperasian PLTD Ladumpi berkapasitas 7000KVA di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) setelah beroperasinya Saluran Udara Tengangan Tinggi (SUTT) dan gardu Induk (GI) 150kV Andoolo Kabupaten Konawe Selatan dengan Kasipute di Bombana.
General Manager PT PLN (Persero) UIP Sulawesi, Defiar Anis dalam rilis yang diterima di Kendari, Jumat menyampaikan kedua pekerjaan ini berhasil energize pada tanggal 21 Desember 2021 pukul 21.50 WITA, dengan tingkat komponen dalam negeri mencapai 72 persen melebihi nilai standar yang tetapkan oleh Menteri Perindustrian.
Ia mengatakan, Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sulawesi Tenggara berhasil melaksanakan Energize atau pemberian tegangan pertama untuk dua Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) yakni SUTT 150 kV Andoolo – Kasipute dan Gardu Induk 150 kV Kasipute 30 MVA.
Anis menambahkan, SUTT 150 kV Andoolo – Kasipute memiliki lintasan sepanjang 122,7 kilometer sirkuit (KMS) dengan jumlah tower sebanyak 184 Tip dan GI 150 kV Kasipute merupakan salah satu program transformasi PLN yang masuk kedalam pilar Green dan mendukung mempercepat program Net Zero Emission milik pemerintah di tahun 2060.
Hal itu di karenakan terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 7000 kVA yang terletak di Kabupaten Bombana itu segera berhenti beroperasi dan di gantikan oleh energi ramah lingkungan seperti PLTA Poso yang memiliki total daya 515 MW, PLTA Malea yang yang memiliki daya mampu 2x45 MW dan lain sebagainya.
"Sebelumnya beberapa kecamatan di Kabupaten Bombana masih isolated menggunakan PLTD Ladumpi sebagai sumber pembangkit listrik, dengan adanya kedua PIK ini maka kabupaten Bombana sudah tersambung kedalam sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan dan keandalan sistem kelistrikan di kabupaten Bombana akan lebih handal dari sebelumnya," tutur Anis.
Ia juga berharap dengan meningkatnya keandalan sistem kelistrikan di Bombana dapat mendorong investasi di Sulawesi Tenggara khususnya Kabupaten Bombana.