"Saudara-saudara kita sebangsa yang sudah menerima vaksin pertama totalnya hampir 145 juta orang, atau hampir 70 persen dari sasaran vaksinasi kita sudah menerima minimal satu kali suntikan vaksin COVID-19," kata Jubir Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa dalam konferensi pers virtual dipantau dari Jakarta pada Jumat.
Reisa mengatakan jika dikurangi dari total penerima dosis lengkap, sekitar 101 juta orang, maka tersisa kurang lebih 45 juta orang penduduk Indonesia yang tengah menunggu giliran untuk mendapatkan suntikan kedua vaksin COVID-19 per 10 Desember 2021.
Pemerintah sebelumnya menargetkan total 208.265.720 orang penduduk Indonesia yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 demi memiliki kekebalan komunal (herd immunity) terhadap COVID-19.
Sejak kedatangan vaksin pertama pertama pada 6 Desember 2020, Indonesia sampat saat ini sudah menerima lebih dari 400 juta dosis vaksin baik yang dalam bentuk jadi, siap suntik atau bahan baku yang kemudian diproses oleh Bio Farma.
Saat ini terdapat tujuh jenis vaksin yang digunakan yaitu Sinovac, vaksin COVID-19 PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer dan Janssen.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah mengeluarkan izin penggunaan darurat terhadap 11 jenis vaksin. Selain tujuh yang disebutkan di atas, terdapat juga Sputnik V, Zifivax, Convidecia dan Covovax.
"Tujuannya adalah menyediakan sebanyak-banyaknya suplai vaksin kepada masyarakat, agar dapat divaksinasi secepat-cepatnya," tegas Reisa.