Buton Selatan (ANTARA) - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, La Hardin menyebutkan PGRI adalah mitra pemerintah tetapi tetap independen dan tidak beririsan dengan politik.
"Kita (PGRI) mitra untuk membantu pengembangan daerah, kegiatan dalam rangka pengembangan daerah kita dukung sebagai mitra," ujarnya, usai mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-76 PGRI tahun 2021, di Buton Selatan, Kamis.
Ia mengatakan, PGRI tidak berurusan dengan politik praktis, sehingga dengan ada kasus di daerah itu yang menyampaikan bahwa beberapa kepala sekolah diganti atau guru dipindahkan merupakan tanggung jawab yang bersangkutan secara pribadi, karena PGRI tidak beririsan dengan politik.
"Kita sampaikan kita (PGRI) tidak beririsan dengan politik, kita mitra untuk membantu pengembangan kemajuan daerah. Kalau sudah beririsan politik itu tanggung jawab masing-masing," ujar mantan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Batauga Kabupaten Buton Selatan ini.
La Hardin yang menjabat Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Buton Selatan juga menuturkan, pada momen hari guru tersebut harapan guru se-Indonesia khususnya di daerah itu juga bagaimana meningkatkan kesejahteraan daripada tenaga pengajar itu sendiri.
Di samping itu pula, kata dia, PGRI atau tepatnya Ketua Pengurus Besar PGRI Prof DR Ulfha sangat respon terhadap apa yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan hari ini dalam rangka proses pembelajaran yang dilaksanakan di masa pandemi COVID-19 yang telah berlangsung kurang lebih 2 tahun.
Di masa pandemi yang sudah cukup lama ini, menurut dia, proses pembelajaran di sekolah tetap menjadi perhatian utama meski belum dilaksanakan secara penuh, hal itu karena pendidikan adalah suatu hal yang tidak bisa diabaikan.
Ia juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada pada guru se-daerah itu yang sudah bersama-sama menyukseskan peringatan hari guru nasional dan HUT ke-76 PGRI tahun 2021.
"Alhamdulillah tadi seluruh personel guru di Kabupaten Buton Selatan berkumpul di ibu kota untuk mengikuti upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Bupati La Ode Arusani. Ini sebuah kebanggaan bagi kami, karena sepanjang sejarah pemekaran Buton Selatan baru kali ini bupati bisa hadir sebagai inspektur upacara," katanya.