Kendari (ANTARA) - DPRD Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam mencari sumber-sumber pendapatan baru agar tidak terus bergantung pada pendapatan yang bersumber dari dana transfer dan hibah.
Kepada sejumlah awak media, juru bicara Fraksi Hanura Perindo, Noor Gemilang Siradja di Baubau, Kamis menyebutkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Baubau, sejak beberapa tahun terakhir mengalami penurunan yang diakibatkan pandemi COVID-19 menjadi catatan khusus bagi fraksi-fraksi di DPRD Baubau.
"Fraksi mencatat tiga tahun terakhir terjadi tren penurunan pendapatan daerah. Fraksi Hanura Perindo kembali mendorong pemerintah Kota Baubau untuk memanfaatkan asset daerah berupa lahan, gedung, dan bangunan sebagai sumber pendapatan terbaru dengan cara menjalin kemitraan dengan dunia usaha, sektor swasta dan komunitas," jelas politisi Hanura pada pengantar atas RAPBD Kota Baubau 2022.
Gemilang menyebutkan PAD Kota Baubau di tahun 2019 mampu terealisasi Rp889 miliar namun menurun menjadi Rp844 miliar di tahun 2020. Bahkan pada perubahan APBD 2021 hanya direncanakan sebesar Rp840 miliar. Kondisi ini disebabkan oleh pandemi COVID-19.
"Pemerintah Kota Baubau diminta lebih realistis dalam menyusun proyeksi pendapatan baik yang bersumber dari dana transfer maupun PAD. Namun bukan berarti menetapkan target yang rendah sehingga menjadikan kita santai kemudian tidak perlu bekerja keras," imbuhnya.
Sementara anggota fraksi Bintang Perjuangan Pembangunan, Asaad Adi Karim mengatakan pada RAPBD Kota Baubau tahun 2022 terlihat jelas pendapatan daerah masih sangat bergantung pada dana transfer dengan persentase 84,19 persen sedangkan PAD baru memberikan kontribusi 15,81 persen.
"Olehnya itu fraksi bintang perjuangan pembangunan tiada hentinya menyampaikan kepada Pemerintah Kota Baubau agar kiranya mengambil langkah-langkah inovatif dan strategis agar meningkatkan PAD. Masih banyak sumber-sumber PAD kita yang belum terserap secara maksimal terutama pada sektor pariwisata, pajak, retribusi parkiran dan pemanfaatan asset-aset daerah,” imbuh politisi muda PDIP ini.
Sebelumnya, wakil wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse menyebutkan dalam RAPBD tahun 2022 pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp855,869 miliar yang terdiri atas PAD Rp139,262 miliar, pendapatan dana transfer sebesar Rp720,567 miliar dan lain-lain PAD yang sah sebesar nol rupiah.
"Dalam hal ini proporsi terbesar dari pendapatan daerah masih berasal dari dana transfer yang bersumber dari dana transfer pusat dan dana transfer antar daerah," kata Monianse