Kendari (ANTARA) -
Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distannak) Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menggandeng beberapa 'off taker' (menjamin pembelian hasil panen petani) dalam memacu peningkatan produksi dan harga beras dengan cara mengoptimalkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Muhammad Judul di Kendari, Selasa mengatakan, dampak pandemi COVID-19 sebagai bencana nasional sektor pertanian di daerah ikut merasakan.
Ia mengatakan, tahun 2021 ini Distanak Sultra telah mengusulkan 1.700 hektare dan akan terus mengusahakan perluasan lahan pertanian sampai dengan 3.000 hektar untuk mendukung program andalan Kementerian Pertanian melalui rice estate atau food estate dan Sikomandan kepada para petani di Sultra.
Dalam program rice estate/frood estate itu, benih hingga pemasaran hasil panen akan digadang-gadang pemerintah pusat untuk menjadi program andalan dalam peningkatan ekspor nasional yang dasar penguatannya adalah petani harus tetap meningkat produksi dan kualitas produk tetap terjaga.
Sedangkan dalam program Sikomandan (Sapi, Kerbau, Komoditas Andalan Nasional) masyarakat bisa membentuk kelompok ternak guna meningkatkan produktifitas peternakan yang ada sentra-sentra peternakan di Sultra.
Mantan Kepala Kesbangpol Provinsi Sultra itu mengatakan, sebagai wujud nyata kepedulian dan perhatian bapak Gubernur Sultra, Ali Mazi, kepada para petani dengan menyerahkan hibah alat mesin pertanian kepada kelompok tani di Kabupaten Buton.
"Alat-alat itu telah kami berikan kepada 14 kelompok tani yang ada di Kabupaten Buton, dan 1 kelompok tani yang ada di Kota Baubau yang meliputi delapan unit traktor roda dua, tiga unit mesin perontok (powerthraser), dua mesin pengolah tanah (cultivator), dan satu unit mesin penggiling, dan satu pompa air," katanya.
Dan bantuan hibah alat pertanian itu tidak hanya di Buton dan Kota Baubau, namun kedepan juga akan diberikan kepada kelompok tani lainnya di beberapa daerah di Sultra.