Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin Makassar menyediakan fasilitas karantina bagi warga kampus atau civitas akademika yang terpapar sebagai upaya dalam mengendalikan penyebaran COVID-19.
Ketua Satgas COVID-19 Unhas Prof dr Budu SpM(K) M Med Ed di Makassar, Minggu mengatakan fasilitas karantina yang rencananya diresmikan Rektor Unhas pada Senin(9/8) itu sebagai langkah menahan penyebaran virus yang kembali meningkat, tidak sedikit warga Unhas yang juga ikut terpapar virus dan membutuhkan tempat isolasi mandiri.
Ramsis Unhas dipilih sebagai area karantina karena lokasinya yang strategis, berdekatan dengan dua Rumah Sakit dan posko Satgas COVID-19 Unhas.
Tidak hanya itu, asrama mahasiswa (ramsis) memiliki kamar yang memadai untuk melakukan isolasi mandiri, didukung dengan interior lengkap serta jauh dari keramaian.
Untuk tahap awal, kata dia, pihaknya mempersiapkan 40 kamar dengan fasilitas lengkap yang sudah direnovasi untuk rencananya digunakan oleh mahasiswa Internasional.
"Namun kami manfaatkan dulu sebagai ruang isolasi mandiri. Selain itu, juga masih ada satu blok lagi yang dipersiapkan untuk antisipasi jika banyak permintaan warga Unhas," jelas Prof Budu.
Bagi warga Unhas yang ingin melakukan isolasi mandiri di area yang telah disediakan oleh Satgas Unhas, Prof Budu menjelaskan prosedurnya yakni hasil swab PCR menyatakan positif dan kemudian melaporkannya melalui link pendaftaran online Satgas COVID-19 Unhas.
Atau bisa juga melaporkannya langsung di posko Ramsis Unhas.
Area karantina Unhas akan memberikan layanan seperti swab secara berkala, pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat dan vitamin sesuai indikasi, konsumsi dan layanan laundry.
Serta antar jemput pasien termasuk rujukan ke rumah sakit, pengelolaan sampah medik dan sampah lainnya, pengantaran kiriman keluarga, instruktur senam serta beberapa layanan lainnya yang mendukung proses isolasi mandiri.
Konsep yang diterapkan adalah karantina kawasan yakni peserta isolasi bisa bersosialisasi ke area yang sudah ditentukan.
"Prinsip pengelolaan berdasarkan kerelawanan, dimana pendanaan berasal dari berbagai sumber donasi yang terkumpul melalui satgas COVID-19 Unhas," ujarnya.
Dirinya berharap, berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Satgas COVID-19 Unhas memberikan dampak signifikan terhadap berbagai program pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus.
Selain itu, warga Unhas dapat terlayani dengan baik, agar kondisi kesehatan dapat ditangani secara baik pula.
"Harapan lain agar program-program Satgas ini dapat didukung oleh setiap elemen di Unhas, baik itu dosen, staf kependidikan, jajaran pimpinan universitas, mahasiswa pemerintah kota dan provinsi," ujarnya.
"Juga semoga kehadiran Satgas Covid- 19 Unhas memberikan manfaat khususnya untuk warga Unhas yang terpapar," kata Prof Budu.