Kendari (ANTARA) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) memastikan semua kapal Ferry yang dikelolanya sudah memiliki alat keselamatan pelayaran dan kondisinya berfungsi baik.
Manager Operasi ASDP Cabang Baubau Supriadi, melalui WhatsApp, Selasa menyebut total ada 10 kapal Ferry yang melayani 12 lintasan di bawah naungan ASDP Cabang Baubau. Dan semua kapal tersebut dilengkapi alat keselamatan seperti life jacket dan life craft.
"Kemudian kalau hari-hari besar keagamaan itu memang Syahbandar selalu ramp chek alat keselamatan disemua kapal yang dilintasi. Dan selama ini kita memenuhi persyaratan semua," ungkap Supriadi.
Dikatakannya, kalaupun dari pengecekan alat keselamatan kapal oleh pihak Syahbandar terdapat rekomendasi, pihaknya selalu memenuhinya.
Selain itu Supriadi juga mengatakan, pihaknya selalu mengimbau seluruh nahkoda kapal Ferry agar selalu mengutamakan keselamatan ketika berlayar dan tetap berpedoman informasi cuaca dari BMKG.
Namun kata dia, terkait insiden KMP Tenggiri yang dihantam cuaca buruk saat perjalanan dari Waara (Buton Tengah) menuju Kota Baubau pada Minggu sore (14/2/2021), itu kondisinya berbeda.
Sebab saat kapal bertolak dari pelabuhan Waara ungkap Supriadi, kondisi cuaca masih bagus, namun di tengah perjalanan tiba-tiba berubah jadi ekstrem.
"Itupun perjalanan hanya 45 menit dari Waara ke Baubau namun tiba-tiba di tengah jalan ada angin kencang, hujan deras disertai kabut. Dan saat itu nahkoda belum memberi perintah ke penumpang, cuma penumpang panik sehingga life jacket itu diambil sendiri oleh penumpang, " tuturnya.
Padahal kata dia, penggunaan life jacket harus ada perintah dari kru kapal bila memang sudah keadaan darurat, namun saat itu belum dalam kategori itu. Terbukti, KMP Tenggiri masih bisa sandar dengan aman dan selamat di Dermaga Ferry Baubau.
Untuk itu, belajar dari peristiwa tersebut, pihaknya mengimbau penumpang agar tidak panik berlebihan ketika kapal menghadapi cuaca buruk dan mempercayakannya kepada Nahkoda kapal.
"Karena kalau memang situasinya membahayakan pasti nahkoda kembali ke dermaga asal. Tapi kemarin itu kondisinya masih terbilang aman," tuturnya.