Jakarta (ANTARA) - Anda tetap harus membersihkan seluruh area rongga mulut anak walau giginya belum tumbuh, kata dokter spesialis kedokteran gigi anak di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, Avianti Hartadi. Lalu bagaimana caranya?
"Gunakan kasa dibasahi air putih, diperas, lalu lilitkan ke jari (Anda). Bersihkan lidah, gusi dan seluruh area rongga mulut," kata dia dalam webinar tentang kesehatan gigi, Jumat.
Laman WebMD mencatat, pembersihkan mulut anak termasuk gusi bisa mencegah bakteri menempel. Bakteri pada mulut salah satunya Streptococcus ini dapat memunculkan plak yang merusak gigi anak saat tumbuh.
Kemudian, saat gigi anak sudah tumbuh hingga usia tiga tahun, Anda bisa membantu menyikat giginya menggunakan sikat gigi berukuran kecil, halus dan lembut. Pasta gigi mengandung flouride berukuran sebutir beras bisa ditambahkan karena aman.
Saat anak berusia 3-6 tahun, Anda bisa menambah ukuran pasta gigi ber-flouride menjadi sebesar biji kacang polong. Pastikan Anda menemani anak dan membantunya menyikat gigi dengan benar yakni mencakup seluruh bagian gigi termasuk bagian dalam gusi.
Ketika anak berusia 6-10 tahun, tambah ukuran pasta gigi menjadi 1-2 cm dan tetaplah menemani anak selama menyikat gigi.
"Flouride bisa menghambat proses gigi berlubang, memperkuat gigi supaya tidak terjadi karies gigi. Jika takut tertelan? dosis berbahaya itu 5 mg dikali berat badan anak. Ukuran sebutir beras, ukuran biji kacang polong, aman," ujar Avianti.
Sebaiknya sikatlah gigi anak minimal dua kali sehari yakni setelah sarapan dan sebelum tidur dengan durasi maksimal dua menit. Avianti juga merekomendasikan anak menyikat gigi setelah makan siang untuk mencegah giginya berlubang.
Selain menyikat gigi, jangan lupa membersihkan sela-sela gigi menggunakan dental floss atau benang gigi. Beberapa kondisi gigi anak bisa memicu terselipnya makanan yang bisa menyebabkan terjadinya karies atau gigi berlubang.
"Gunakan dental floss sekali sehari setelah sikat gigi malam sebelum tidur," demikian pesan Avianti.