Penyerahan bantuan sembako tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sultra, Kombes Pol Adarma Sinaga bersama Danyonif 725/Wrg, Mayor Inf Muhammad Amin. Penyaluran paket sembako tersebut turut dihadiri Komandan Korem 143/Haluoleo, Kolonel Infantri Jannie A Siahaan.
Sebelum dilakukan penyaluran sembako terlebih dahulu pihak Brimob Polda Sultra mensurvei dan membagikan kupon kepada para tukang becak yang selanjutnya kupon itu ditukarkan saat pembagian sembako. Selain itu, penyaluran bantuan tersebut tetap memperhatikan protokol kesehatan salah satunya tetap menggunakan masker dan menjaga jarak.
Dansat Brimob Polda Sultra, Kombes Pol Adarma Sinaga mengatakan pihaknya menyediakan sebanyak 200 paket sembako teridiri dari beras, telur dan minyak goreng. Pembagian sembako tersebut, kata dia, dilakukan ditiga titik lokasi yakni Kendari Beach, Jalan Bunga Kamboja, dan di Pasar Anduonohu Kota Kendari.
"Kegiatan ini merupakan bakti sosial Brimob kepada masyarakat bersama Batalyon 725/Woroagi bersama-sama memberikan bantuan dukungan sembako kepada saudara-saudara kita abang-abang tukang becak. Dimana mereka sangat membutuhkan dukungan sembako ini dalam kebutuhan di rumah," kata Adarma Sinaga.
Danyonif 725/Wrg, Mayor Inf Muhammad Amin mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdapat dari pandemik COVID-19.
"Ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Sat Brimob Polda Sultra. Ini merupakan wujud dari pada Bakti Brimob Polda Sultra dan Yonif 725/Woroagi.
Halik Palola (43) salah seorang tukang becak di Kota Kendari yang sudah menggeluti pekerjaannya sejak lima tahun lalu mengatakan sangat bersyukur dan berterimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Sat Brimob Polda Sultra.
Dia mengatakan sejak adanya wabah virus Corona mempengaruhi penghasilannya dalam sehari dimana ketika belum adanya virus mematikan itu, ia bisa membawa pulang uang Rp70 ribu hingga Rp100 ribu dalam sehari, namun setelah adanya virus itu ia hanya bisa mengumpulkan dalam sehari sekitar Rp30 ribu sampai Rp40 ribu.
"Ya sangat berpengaruh dengan penghasilan kami di rumah karena tidak ada orang (naik becak), semua takut naik becak," ucap Halik.