Kendari (ANTARA) - Jenazah Praka Anumerta Risno, salah satu prajurit Yonif 725/Woroagi asal Sulawesi Tenggara yang gugur di Papua akibat kecelakaan Helikopter MI-17 pada Jumat (28/6/2019), kini disemayamkan semalam di Mako Yonif 725/Wrg, Selasa (19/2).
Sebelumnya, Jenazah prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 725 Woroagi itu tiba di Lanud Halu Oleo Kendari, Selasa (18/2) malam, pukul 19.40 Wita dengan menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara jenis Boeing B-737/AI-7304.
Setelah diserahterimakan dari Kodam XVII/Cenderawasih dan diterima oleh Danrem 143/HO, jenazah lalu kemudian dimasukkan ke mobil jenazah milik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sultra dan dibawa ke Mako Yonif 725/WRG.
Setelah sampai di Mako Yonif 735/WRG, ratusan prajurit menggelar doa bersama untuk mendoakan almarhum Praka Anumerta Risno yang dipimpin oleh Panglima Kodam XIV/Hsn, Mayjen TNI Andi Sumangerukka.
Selanjutnya pada, Rabu (19/2) jenazah akan diantarkan ke rumah duka, di kampung halamannya di Kabupaten Buton Utara (Butor), Sultra.
Baca juga: Jenazah Prajurit 725/Woroagi tiba di Lanud Halu Oleo Kendari
Praka Anumerta Risno merupakan satu dari 12 personel yang gugur di Papua akibat kecelakaan Helikopter MH-17 milik TNI AD yang hilang di area Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua, Jumat (28/6/2019).
Helikopter itu ditemukan dalam kondisi hancur, di Pengunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, Senin (10/2/2020).
Helikopter Mi-17 diketahui tergabung pada Pusat Penerbangan TNI AD dan menerbangkan 12 penumpang termasuk lima anggota Batalyon Infanteri 725/WRG.
Para personel pesawat helikopter Mi-17 itu adalah Kapten CPN Bambang sebagai flight engineer, Kapten CPN Aris sebagai pilot, Sersan Kepala Suriatna (T/I), Letnan Satu CPN Ahwar (kopilot), Prajurit Satu Asharul (mekanik), Prajurit Kepala Dwi Pur (mekanik), dan Sersan Dua Dita Ilham (bintara avionika).
Kemudian anggota Batalyon Yonif 725/WRG yang turut dalam penerbangan itu adalah Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan (komandan regu), dengan anggota Prajurit Satu Yaniarius Loe (tamtama bantuan senapan otomatis), Prajurit Satu Risno (tamtama penembak senapan 1/GLM), Prajurit Dua Sujono Kaimudin (tamtama penembak senapan 2), dan Prajurit Dua Tegar Hadi Sentana (tamtama penembak senapan 4).