DLH Baubau gencar mensosialisasi pengurangan pemakaian sampah plastik
Baubau (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, gencar menyosialisasikan pengurangan penggunaan sampah plastik sekali pakai dimasyarakat sebagai upaya lebih mewujudkan kebersihan dan keindahan.
“Jadi sosialisasi kami selalu mengimbau juga ketika mengunjungi sekolah-sekolah. Para siswa ketika datang ke sekolah sudah membawa wadah yang bukan sekali pakai seperti tempat minum dari botol dan wadah kotak makanan,” ujar Sekretaris DLH Baubau, Siti Sarsinah, di Baubau, Rabu.
Ia mengatakan pentingnya pengurangan penggunaan sampah plastik sekali pakai karena diketahui bersama sampah tersebut memang sangat susah terurai, sehingga harus terus disosialisasikan.
“Kami disetiap kegiatan intern juga seperti rapat-rapat, kemasan yang sekali pakai selalu kami hindari. Jadi untuk konsumsi kami menggunakan wadah yang bukan sekali pakai,” katanya.
Meskipun, kata dia, sebagian besar masyarakat kelurahan sudah memahami bagaimana cara mengurangi sampah plastik, namum selaku pemerintah pihaknya harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam mengurangi sampah plastik sekali pakai itu.
“Secara umum juga ada yang belum memahami, sehingga kami selalu melakukan sosialisasi. Apalagi kan ada program Adiwiyata dan Adipura,” katanya.
Sarsinah mengatakan, sesuai instruksi Wali Kota Nomor 37 tahun 2018 tentang pengurangan penggunaan kemasan sampah plastik sekali pakai di Baubau, juga merujuk pemerintah pusat yang telah mencanangkan pengurangan sampah plastik.
“Kalau sanksi sampai saat ini belum ada. Tapi saya kira masyarakat sudah megetahui bahwa yang namanya limbah dari plastik susah terurai. Itu memerlukan waktu yang cukup lama,” katanya.
Pihaknya juga mengimbau, masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai sebagai upaya untuk mewujudkan Baubau yang bersih dan nyaman.
“Jadi sosialisasi kami selalu mengimbau juga ketika mengunjungi sekolah-sekolah. Para siswa ketika datang ke sekolah sudah membawa wadah yang bukan sekali pakai seperti tempat minum dari botol dan wadah kotak makanan,” ujar Sekretaris DLH Baubau, Siti Sarsinah, di Baubau, Rabu.
Ia mengatakan pentingnya pengurangan penggunaan sampah plastik sekali pakai karena diketahui bersama sampah tersebut memang sangat susah terurai, sehingga harus terus disosialisasikan.
“Kami disetiap kegiatan intern juga seperti rapat-rapat, kemasan yang sekali pakai selalu kami hindari. Jadi untuk konsumsi kami menggunakan wadah yang bukan sekali pakai,” katanya.
Meskipun, kata dia, sebagian besar masyarakat kelurahan sudah memahami bagaimana cara mengurangi sampah plastik, namum selaku pemerintah pihaknya harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam mengurangi sampah plastik sekali pakai itu.
“Secara umum juga ada yang belum memahami, sehingga kami selalu melakukan sosialisasi. Apalagi kan ada program Adiwiyata dan Adipura,” katanya.
Sarsinah mengatakan, sesuai instruksi Wali Kota Nomor 37 tahun 2018 tentang pengurangan penggunaan kemasan sampah plastik sekali pakai di Baubau, juga merujuk pemerintah pusat yang telah mencanangkan pengurangan sampah plastik.
“Kalau sanksi sampai saat ini belum ada. Tapi saya kira masyarakat sudah megetahui bahwa yang namanya limbah dari plastik susah terurai. Itu memerlukan waktu yang cukup lama,” katanya.
Pihaknya juga mengimbau, masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai sebagai upaya untuk mewujudkan Baubau yang bersih dan nyaman.