Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi, mendadak mencopot Eman Jaya sebagai Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamung Praja (Pol PP) Pemprov Sultra pada Senin (11/3) sore.
Ali Mazi mengatakan, pencopotan yang dilakukan tersebut sebagai buntut dari aksi masyarakat Kabupaten Konawe Kepulauan di Kantor Gubernur Sultra, pada Rabu (6/3) dan berakhir bentrok antara Satpol PP dan massa aksi.
"Tindakan arogansi beberapa anggota Satpol PP terhadap masyarakat yang melakukan aksi saat itu, yah kasatnya yang saya copot. SK pencopotamnnya sudah saya tanda tangan," kata Ali Mazi.
Sebagai gantinya, Ali Mazi menunjuk Sekretaris Badan Satpol PP Sultra, Arijalu sebagai pelaksana tugas Kasatpol PP Sultra menggantikan Eman Jaya.
Kasat Pol PP kata Ali Mazi, harus bertanggung jawab atas arogansi bawahannya terhadap masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di kantor Gubernur Sultra.
"Walau pun sebenarnya mereka pengamanan tetapi yang dimaksud adalah pengamanan aset-aset daerah. Tapi tidak boleh arogan, dan mereka itu tidak disiplin. Ya imbasnya saya ganti Kasat Pol PP," katanya.
Ali Mazi juga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian terhadap enam anggota Satpol PP yang dilaporkan oleh warga karena diduga melakukan aksi pemukulan terhadap warga peserta aksi," katanya.
Saat itu, Rabu (6/3) berlangsung aksi unjuk rasa elemen masyarakat yang menolak kehadiran tambang di Kabupaten Konawe Kepulauan dan berakhir bentrok. Saat massa aksi dipukul mundur atau dibubarkan secara paska menggunakan gas air mata dan water canon, massa membalas dengan lemparan batu dan balok ke arah petugas.
Dari kejadian itu terdapat beberapa peserta aksi yang menjadi korban pemukulan kemudian melaporkan ke Polda Sultra.