Baubau (Antaranews Sultrs) - ?Peringatan hari jadi Baubau ke-477 dan Hari Ulang Tahun Kota Baubau ke-17 sebagai daerah otonom tahun 2018 dimeriahkan kegiatan tradisi budaya "Pekande-kandea" (makan bersama).
"Pertama saya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat dan panitia yang telah menggelar acara ini secara bagus," ujar Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin, usai menghadiri acara pekande-kandea yang digelar di kawasan pinggir pantai pelataran kotamara Kota Baubau, Rabu.
Acara pekande-kandea yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan hari ulang tahun Kota Baubau itu, merupakan tradisi budaya masyarakat etnis Buton dalam menyambut, berkumpul dan bergembira bersama sebagai bentuk rasa syukur kepada sang maha pencipta.
"Pekande-kande hari ini sebetulnya lebih dari "Haroa". Intinya ini adalah luapan syukuran masyarakat, sehingga mereka secara sukarela bergotong royong untuk menyiapkan talang untuk dinikmati. Dan ada para gadis yang mengawal untuk memberikan pelayanan kepada tamu-tamu yang ingin menikmati isi talang," ujarnya.
Kegiatan tradisi budaya yang bisa membimbing pola hidup manusia berkarakter, bermoral, dan bertatakrama yang baik itu, kata dia, jangan dianggap sebagai seremoni saja, karena merupakan salah satu ungkapan kepuasaan batin masyarakat.?
"Jadi jangan digeser-geser seolah-olah ini pengumbaran anggaran. Ini merupakan bagian dari kepuasaan karena ini ritual budaya," ujar Tamrin, ?menambahkan juga telah menghadiri acara ritual "Mataa" di Sorawolio.
Berbagai kegiatan budaya yang digelar pada perayaan HUT Kota Baubau, menurutnya, selain yang paling penting membangun pembentukan karakter dan moral, juga bagaimana untuk tetap melestarikan budaya daerah.
Selain itu, kata dia, sesuai dengan empat pilar pembangunan Kota Baubau, yakni membangun sumber daya manusia, sarana prasana infrastruktur, membangun ekonomi berbasis kerakyatan bertumpu pada kearifan lokal, dan membangun budaya.