Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mencatat produksi perikanan jenis komoditas kepiting bakau di Kota Kendari masih berkisar 30 sampai dengan 40 ton pertahunnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Kendari, Agus Salim Safarullah, di Kendari, Kamis, mengatakan, dengan jumlah produk yang hanya 30 sampai 40 ton per tahunnya masih relatif kecil.
"Hal ini terjadi karena nelayan yang membudidayakan kepiting bakau masih terbatas," katanya.
Dikatakan, produksi kepiting tersebut di Kota Kendari hanya berasal dari lokasi budidaya sekitar 100 hektare.
? ?"Dengan produksi yang relatif kecil seperti saat ini sebenarnya sangat tidak menguntungkan sementara potensi sangat besar," katanya.
? ?Sebab permintaan kebutuhan kepiting bakau kata Agus Salim, sangat tinggi besar dari luar Sultra.
"Peminat atau permintaan kepiting bakau dari Kendari tidak hanya untuk kebutuhan lokal Kendari atau Sultra, tetapi sudah banyak pedagang yang mengantarpulaukan," katanya.
Disebutkan, hasil produksi budidaya kepiting bakau di Kendari, merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang sudah diantarpulaukan kebeberapa daerah seperti Makassar, Bali, Surabaya dan Jakarta.