Baubau (Antaranews Sultra) - Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara mendukung percepatan perubahan status Sekolah Tinggi Agama Islam Swasta (STAIS) menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Baubau.
Kakanwil Kemenag Sultra, Abdul Kadir, saat menghadiri pertemuan dengan pengelola yayasan STAIS Baubau, Muh Tasdik, yang juga sebagai Kabag Hukum Pemkot Baubau, Senin, mengatakan pengelola yayasan STAIS Baubau harus segera mengkomunikasikan terkait dengan penamaan STAIS Baubau setelah beralih status menjadi STAIN Baubau.
"Penamaan STAIS Baubau harus sesegara mungkin disepakati karena ini merupakan perjuangan panjang STAIS Baubau menjadi STAIN Baubau. Untuk langkah awal diharapkan yayasan mengundang rapat para sesepuh tokoh adat untuk selanjutnya menentukan nama yang tepat untuk STAIN Baubau," kata Abdul Kadir.
Menurut Abdul Kadir, untuk penamaan STAIN Baubau perlu mengundang para sesepuh atau orang tua yang paham tentang sejarah.
"Dengan demikian, penamaan STAIN Baubau tidak terlepas dari kehidupan masyarakat Buton sebagai pemilik Benteng Keraton dan penamaannya juga diharapkan menyesuaikan nama-nama Kesultanan Buton yang tersohor di mancanagera utamanya yang banyak bergerak pada bidang pendidikan dalam hal ini penulis kitab-kitab yang tersebar di masyarakat tertentu di kesultanan Buton," katanya.
Ketua STAIS Baubau, Muh Tasdik menyambut positif hajatan besar itu dan optimistis segera menindaklanjuti dengan menggelar seminar nasional yang akan dihelat 16 April 2018 di STAIS Kota Baubau.
Ia berharap dengan menghadirkan seluruh sivitas akademika dan tokoh masyarakat, kalangan eksekutif dan legislatif bisa memperkuat percepatan alih status STAIS Baubau.