Kendari (Antaranews Sultra) - Ujian nasional (UN) tahun ajaran 2017/2018 setingkat SMU, Madrasa Aliah dan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) di Sulawesi Tenggara akan diikuti 43.196 orang siswa yang tersebar pada 548 sekolah negeri dan swasta.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Damsid di Kendari, Sabtu mengatakan, peserta ujian nasional sebanyak 43.196 orang terdiri dari kualifikasi SMU/MA 33.709 dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 9.487 orang.
"Data peserta ujian sudah final karena sudah diverifikasi secara akurat dari tingkat sekolah," katanya.
Meskipun ujian nasional tidak lagi menjadi syarat kelulusan bagi siswa/siswi namun diharapkan para siswa giat belajar agar nilai yang dicapai memuaskan.
"Benar bahwa ujian nasional tidak lagi menjadi syarat kelulusan tetapi kalau mencari kerja atau melanjutkan cita-cita pada sekolah ikatan dinas biasanya mensyaratkan nilai ujian minimun sehingga penting jika mencatatkan nilai memuaskan," ujarnya.
Peserta UN SMU/MA sebanyak 33.709 orang tersebar pada 17 kabupaten/kota, yakni Kota Kendari peserta terbanyak 4.494 orang, Kabupaten Muna 3.669 orang, Kabupaten Konawe 3.361 orang, Konawe Selatan 3.292 orang.
Selain itu juga Kota Baubau 2.687 orang, Kabupaten Kolaka 2.262 orang, Kabupaten Wakatobi 1.798 orang, Kabupaten Bombana 1.705 orang, Kabupaten Buton 1.627 orang dan Buton Tengah 1.595 orang.
Kabupaten Kolaka Utara sebanyak 1.382 orang, Buton Selatan 1.233 orang, Kolaka Timur 1.164 orang, Muna Barat 1.128 orang, Buton Utara 951 orang, Konawe Utara 930 dan Konawe Kepulauan 431 orang.
Penyelenggaran ujian nasional SMU serentak tanggal 9 - 11 April 2018 menerapkan non ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada 229 sekolah negeri/swasta dan UNBK sebanyak 175sekolah.
Ia mengatakan pengawas ujian dilakukan secara silang oleh sejumlah sekolah, sehingga kemungkinan kolusi antara peserta dan guru dapat dicegah.
"Kita harapkan hasil ujian nasional tahun ini lebih baik dibanding sebelumnya. Tingkat kegagalan atau keberhasilan merupakan tanggung jawab bersama, yakni pihak sekolah, orang tua dan siswa bersangkutan," katanya.